PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIUM
Nama : Dini Linda Aryanti
NIM : J1A116004
Kelompok : IV ( empat )
Shift : II ( dua )
Asisten : 1. Ika Gusriani, S.TP ., MP
2. Haryati, S. Si
Nilai
Laporan
|
Tanggal
Terima Laporan dan Paraf Asisten
|
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mikroorganisme
dapat hidup saja, hampir disetiap tempat. Bahkan benda-benda, air minum,
makanan kita sehari-hari yang kita anggap sudah steril dan bersih, setelah
diteliti lagi ternyata masih banyak terdapat mikroorganisme didalamnya.
Keberadaan mikroorganisme ini tentu saja ada yang membahayakan dan ada juga
yang tidak.
Sterilisisai dan penyiapan media ini sangat penting
dalam sebuah pengamatan mikroba, Karena keberhasilan dalam pengamatan sangat
tergantung dari keberhasilan kita mensterilisasi dan persiapan media.
Sterilisasi sangat penting karena pada saat inilah kita akan membunuh mikroba
kontaminan yang akan menghambat atau mengganggu mikroba yang akan kita amati.
Sedangkan persiapan media sangat penting, sebab media yang tidak baik akan
menghambat pertumbuhan mikroba yang akan kita amati. Konsentrasi media yang
akan kita buat harus kita sesuaikan dengan mikroba yang akan kita tumbuhkan,
karena tidak semua mikroba dapat tumbuh dalam medium yang sama. Antara satu
mikroba dengan mikroba yang lain tentu saja membutuhkan medium yang
berbeda-beda, kalaupun sama mediumnya tapi konsentrasi yang dibutuhkan belum
tentu juga sama. Ada beberapa mikroba yang dapat tumbuh dalam satu media dengan
konsentrasi media yang sama, oleh karena itu dalam pengamatan ini, kita
berusaha untuk menumbuhkan beberapa jenis mikroba dalam media yang sama.
1.2
Maksud dan Tujuan
1) Mengenal persiapan dan pengerjaan teknik sterilisasi
alat, bahan dan area kerja untuk pengerjaan mikrobiologi secara aseptis.
2) Mengetahui prosedur pembuatan medium tumbuh bakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi ialah telaah mengenai
organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari
lima kelompok organisme: bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan
mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai
jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikroba atau protista dimana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara
sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya,
pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat
kaitannya, dengan kehidupan kita, beberapa di antaranya bermanfaat dan yang
lain merugikan. Banyak di antaranya menjadi penghuni tubuh
manusia. Beberapa mikrooranisme menyebabkan
penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya, pembuatan anggur,
keju,
yogurt, produksi penisilin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan
dengan pembuangan limbah (Michael,
2007).
Sterilisasi
adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti medium
pertumbuhan mikroba ataupun peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan.
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada,
sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad
renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus bisa membunuh jasad
renik yang paling tahan panas seperti spora bakteri (Fardiaz, 1992).
Praktek sterilisasi medium dan
alat-alat secara umum dapat dilakukan
secara fisik (misalnya pemanasan, pembekuan, pengeringan, liofilisasi,
radiasi), secara kimiawi (misalnya antiseptik, disinfektan), secara bio-logis
(dengan antibiotika). Sterilisasi dengan antibiotika tidak umum digunakan,
tetapi lebih banyak digunakan untuk tujuan khemoterapi (pegobatan). Pemilihan cara sterilisasi yang akan
dipakai tergantung dari beberapa hal misalnya
macam bahan dan alat yang disterilkan, ketahanan terhadap panas, dan
bentuk bahan yang disterilkan
(padat, cair, atau berbentuk
gas) (Waluyo,
2008).
Media adalah susunan bahan
baik bahan alami (seperti
tauge, kentang, daging, telur, wortel dan
sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik ataupun anorganik)
yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa
molekul-molekul
kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat
dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi
komposisi media pertumbuhannya (Hidayat , 2006).
Media
berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji
sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi pada media. Nutrien agar adalah medium umum untuk uji
air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari
mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.
Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan
agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur
bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa
stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi
organisme dalam kultur murni dengan caradisterilisasi dengan autoklaf pada
121°C selama 15 menit (Fathir, 2009).
Menurut
Atlas ( 2005 ), komposisi Nutrien Agar per liter sebagai berikut :
·
Agar 15,0 gram
·
Peptone 5,0 gram
·
NaCl 5,0 gram
·
Yeast Extract
2,0 gram
·
Beef Extract 1,0
gram
·
pH 7,4 ± 0,2
pada 25°C
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun
praktikum kali ini dilakukan pada:
Hari dan Tanggal : Rabu, 5 April 2017.
Waktu : 10.00 WIB – 12.00
WIB.
Tempat : Laboratorium biologi,
ruang B104 gedung barat Fakultas Teknologi Pertanian, Pondok Meja Universitas
Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
A. ALAT
1.
12 Erlenmeyer
250 ml, 10 erlenmeyer 500 ml.
2.
3 batang
pengaduk.
3.
40 rak tabung
reaksi.
4.
3 rak tabung
reaksi.
5.
50 cawan petri.
6.
Autoklaf.
7.
Oven.
8.
Pemanas listrik (hot plate stirrer)
9.
3 pipet
volumetrik.
10. Bunsen.
11. Botol semprot alkohol.
B. BAHAN
1.
NA (
Nutrient Agar ).
2.
Akuades.
3.
Kapas.
4.
Alumunium
foil.
5.
Plastik
wrap.
6.
Kertas
pembungkus.
7.
Tissue.
8.
Kertas
label.
9.
Alcohol 70%.
10.
Spritus.
3.3 Skema Kerja
a.
Pembuatan Medium NA
Cara kerja :
1. Timbang media NA sesuai prosedur kemasan. ( catatan
: buatlah 250 ml media NA untuk setiap shift praktikum ). Penimbangan media dilakukan
secara teliti dan cepat, kemudian serbuk media dimasukkan secara hati-hati ke
dalam erlenmeyer.
2.
Tambahkan
akuades dan aduk sampai merata dengan batang pengaduk.
3.
Panaskan
hati-hati dengan menggunakan penangas/elemen pemanas sampai media tercampur homogen
(ditunjukkan dengan warna kuning jernih). Perhatian : sewaktu pemanasan jangan
sampai terbentuk buih berlebihan sampai meluap !.
4.
Sterilkan media
dalam erlenmeyer tersebut menggunakan autoklaf :
1)
Buka tutup
autoklaf.
2)
Masukkan air ke
dalam autoklaf hingga penanda batas.
3)
Tempatkan
bahan/medium ke dalam autoklaf, susun rapi.
4)
Tutup autoklaf,
putar kunci dengan kencang.
5)
Nyalakan
autoklaf dan tunggu hingga suhu mencapai 120°C dan tekanan sebesar 1 atm/ 15 lb
(kondisi sterilisasi), jangan lupa menutup katup autoklaf.
6)
Mulai
sterilisasi selama 15 menit.
7)
Setelah selesai
matikan autoklaf.
8)
Tunggu tekanan
turun hingga 0 atm (suhu agak dingin).
9)
Buka secara
hati-hati penutup autoklaf.
10) Keluarkan alat dan medium dari dalam autoklaf
5.
Medium yang
telah siap dan tidak akan segera digunakan, sebaiknya disimpan di dalam
lemari/ruang pendingin dengan suhu 10°C untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
b. Sterilisasi Alat
Cara kerja :
1. Bungkus rapi alat-alat gelas yang akan disterilkan
dengan kertas pembungkus / aluminium foil.
2.
Sterilisasi
dengan oven :
1)
Buka pintu oven.
2)
Tempatkan alat
ke dalam oven dengan susunan rapi.
3)
Tutup pintu
oven.
4)
Setting suhu
oven pada 60-180°C selama 2-3 jam.
5)
Mulai
sterilisasi.
6)
Setelah selesai,
matikan oven.
7)
Tunggu beberapa
saat hingga suhu turun.
8)
Keluarkan alat
dari oven.
c. Sterilisasi
Area Kerja
Cara kerja :
- Bersihkan meja dari alat / bahan yang ada di atasnya.
- Usap bersih menggunakan tissue.
- Semprot merata mengunakan alkohol 70%.
- Ratakan dengan tissue bersih secara searah.
- Tunggu hingga kering.
- Nyalakan Bunsen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Pengamatan
Adapun data hasil pengamatan dalam praktikum
mikrobiologi dasar mengenai sterilisasi dan pembuatan media NA yaitu dapat
dilihat pada tabel berikut.
1. Tabel data pengamatan sterilisasi alat.
No
|
Jumlah
Alat Yang Di Sterilisasi
|
Suhu
Yang Digunakan Di Dalam Oven
|
1.
|
3 buah erlenmeyer
|
180°C selama 1 jam
|
2.
|
3 buah batang pengaduk
|
180°C selama 1 jam
|
2.
Tabel data
pengamatan sterilisasi area kerja.
No
|
Bahan
|
Area yang disterilisasi
|
1.
|
Alcohol 70%
|
Meja kerja dan
telapak tangan
|
3.
Tabel data
pengamatan pembuatan media NA.
No
|
Nama Media
|
Fungsi
|
Jumlah Yang
Dipakai (gram)
|
Warna Sebelum
Dipanaskan
|
Warna Sesudah
Dipanaskan
|
1.
|
Nutrient Agar (NA)
|
Sebagai tempat untuk pembiakan bakteri
|
10 gram dalam 500 ml akuades
|
Cokelat kekuningan
|
Kuning bening atau kuning jernih
|
4.2 Analisa Hasil
Pada
percobaan yang kelompok kami lakukan yaitu sterilisasi dan pembuatan media NA
(Nutrient Agar). Pada sterilisasi alat yaitu 3 buah batang pengaduk dan 3 buah
erlenmeyer yang disterilisasikan di dalam oven selama 1 jam pada suhu 180°C.
Setelah 1 jam alat yang sudah siap disterilisasi menggunakan pembungkus kertas
selanjutnya akan dipakai sebagai wadah media NA yang akan dibuat dan akan
disimpan didalam lemari es agar tidak terjadinya kontamisasi oleh mikroba.
Pada
percobaan sterilisasi area kerja yaitu hanya menyemprotkan alkohol di telapak
tangan praktikan yang akan memulai melakukan praktium. Kemudian setelah media
NA siap di buat, yaitu mensterilisasi meja kerja dengan menyemprotkan alkohol
70% dan mengelapnya secara searah.
Pada
percobaan pembuatan media NA (Nutrient Agar), praktikan menggunakan sample NA
sebanyak 10 gram. Kemudian NA di masukkan ke dalam erlenmyer 500 ml dan
ditambahkan akuades sebanyak 500 ml. Selanjutnya di aduk menggunakan batang
pengaduk yang telah disterilkan tadi. Kemudian NA yang di aduk warnanya masih
cokelat. Selanjutnya di panaskan diatas hot plate menggunakan stirrer sampai
terjadi perubahan warna menjadi kuning jernih dengan suhu 50°C dan kecepatan nya
7. Setelah terjadi perubahan warna angkat media di dalam erlenmeyer dan matikan
hot plate. Kemudian media yang sudah siap di masukkan kedalam erlenmeyer 250 ml
sebanyak 133 ml dan di usahakan saat penuangan media ke dalam erlenmeyer
sebaiknya di dekatkan pada bunsen karena semakin banyak sumber api maka
kontaminan akan semakin sedikit . Selanjutnya mulut erlenmeyer di tutup
menggunakan kapas agar tidak menguap dan dilapisi menggunakan aluminium foil
serta di tutup lagi menggunakan plastik wrap. Beri label erlenmeyer dengan mencantumkan
nama kelompok dan shift praktikan.
4.3 Pembahasan
Sterilisasi adalah proses atau kerja
untuk membebaskan suatu bahan seperti medium pertumbuhan mikroba ataupun
peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi merupakan suatu
proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika
ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi harus bisa membunuh jasad renik yang paling
tahan panas seperti spora bakteri (Fardiaz, 1992).
Media adalah susunan bahan
baik bahan alami (seperti
tauge, kentang, daging, telur, wortel dan
sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa kimia, organik ataupun anorganik)
yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa
molekul-molekul
kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat
dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi
komposisi media pertumbuhannya (Hidayat , 2006).
Pada percobaan, praktikan sebelum memulai kerja
dipastikan dalam keadaan yang aseptis. Maka sebelum memulai, praktikan
menyemprotkan alkohol 70% ke telapak tangan agar bersih dari mikroba. Hal ini
dilakukan agar terjaga kondisi yang steril.
Sterilisasi area kerja juga dilakukan dengan cara menyemprotkan
dengan alkohol 70% lalu mengelapnya secara searah agar terciptanya kondisi yang
benar-benar steril. Meja kerja di letakkan bunsen agar memiliki banyak sumber
api. Hal ini dikarenakan semakin banyak sumber api, maka semakin sedikit
kontaminan yang akan tumbuh.
Pada percobaan pembuatan media NA (Nutrient Agar)
praktikan menggunakan NA instan sebanyak 10 gram. Kemudian NA di masukkan ke
dalam erlenmeyer ukuran 500 ml dan ditambahkan dengan akuades sebanyak 500 ml.
Lalu diaduk menggunakan batang pengaduk yang sudah disterilisasi terlebih
dahulu di dalam oven selama 1 jam pada suhu 180°C. Warna NA sebelum dipanaskan
yaitu cokelat dan setelah dipanaskan diatas hot plate pada suhu 50°C pada
putaran 7 akan berubah menjadi kuning jernih dengan bantuan stirrer . Setelah
NA yang dipanaskan diatas hot plate mengalami perubahan warna menjadi kuning
jernih kemudian diangkat dan di dekatkan dengan sumber api agar mencegah
terjadinya kontaminasi media yang telah dibuat. Kemudian media NA dituangkan ke
dalam erlenmeyer ukuran 250 ml sebanyak 133 ml dengan hati-hati. Setelah
selesai mulut erlenmeyer tersebut di sumbat menggunakan kapas agar tidak mudah
menguap. Setelah itu, dilapisi lagi menggunakan alumunium foil dan plastik wrap
agar NA benar-benar dalam keadaan yang steril dan beri label pada erlenmeyer.
Hal ini dilakukan agar terciptanya kondisi yang aseptis pada semua alat dan
bahan yang digunakan. Setelah selesai NA yang tidak akan lansung digunakan
kemudian dimasukkan ke dalam lemari es/kulkas pada suhu 10°C agar tidak
terjadinya kontaminasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Media NA yang
digunakan sebanyak 10 gram.
2.
Alat yang disterilisasi
yaitu 3 buah batang pengaduk dan 3 buah erlenmeyer.
3.
Sterilisasi di
lakukan di dalam oven pada suhu 180°C selama 1 jam.
4.
Erlemeyer yang
digunakan yaitu 1 buah erlenmeyer 500 ml dan 3 buah erlenmeyer 250 ml.
5.
Sterilisasi area
kerja menggunakan alkohol 70% diusap di telapak tangan dan meja kerja yang akan
dipakai.
6.
Saat memanaskan
diatas hot plate menggunakan suhu 50°C dan putaran nya 7.
7.
NA sebelum
dipanaskan di atas hot plate berwarna cokelat dan setelah dipanaskan diatas hot
plate berubah warna menjadi kuning jernih.
8.
Volume NA yang
di tuangkan ke dalam erlenmeyer ukuran 250 ml yaitu 133 ml.
9.
Fungsi dari NA
yaitu untuk tempat pembiakan bakteri karena NA mengandung nutrisi (protein, vitamin
dan mineral).
10. NA yang sudah siap, namun tidak langsung dipakai dimasukkan
ke dalam lemari es/kulkas pada suhu 10°C agar tidak terjadi kontaminasi.
5.2
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan pemanasan di atas hot plate harus hati-hati agar tidak adanya
buih serta media yang dipanaskan meluap. Sterilisasi di dalam oven harus diperhatikan
waktu dan suhu nya agar sterilisasi dapat berjalan lancar dan pastikan sumber
listrik tetap menyala.
DAFTAR PUSTAKA
Atlas, Ronald M. 2005. Hand Book Of Media For
Environmental Microbiology. CRC Press. Boca Raton.
Fardiaz, S. 1992.
Mikrobiologi Pangan I. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
(
Diakses pada tanggal 10 April 2017 pukul 12.44 WIB )
Hidayat, N, M.C. Padaga dan S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: Andi
Offset.
Pelczar., Michael J. 2007. Dasar - Dasar
Mikroorganisme. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Waluyo, L. 2008. Teknik
Metode Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UIP-Press.
LAMPIRAN
Keterangan Gambar :
1. Penuangan NA sebanyak 10 gram ke dalam erlenmeyer
500 ml
2. Penambahan akuades sebanyak 500 ml ke dalam erlenmeyer
yang berisi NA.
3. Pemanasan NA di atas hot plate pada suhu 50°C pada
kecepatan 7.
4. Tabung erlenmeyer yang sudah siap di sterilisasi dan
kemudian diisi dengan NA.
5. Posisi erlenmeyer agar tetap steril dengan di
dekatkan pada bunsen.
6. Penuangan NA dari labu ukur sebanyak 133 ml ke dalam
erlenmeyer.
7. Pengukuran NA yang telah di panaskan pada hot plate
sebanyak 133 ml.
8. NA yang sudah siap tetapi tidak langsung digunakan.
9. NA yang sudah siap dan dimasukkan ke dalam kulkas
agar tidak terkontaminasi.
1. Erlenmeyer yang sudah selesai disterilisasi.
1. Erlenmeyer dan batang pengaduk yang di sterilisasi
menggunakan oven pada suhu 180°C selama 1 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar