Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Kedisiplinan
Dan Sikap Nasionalisme Siswa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada hakekatnya
upacara bendera merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang menjadi
salah satu pancaran peradaban bangsa. Upacara bendera merupakan kegiatan yang
diwariskan oleh bangsa Jepang saat menjajah Indoneia. Jepang dikenal dengan
bangsa yang memiliki kedisiplinan yang tinggi. Dari kegiatan itulah rakyat
Indonesia bersikap hormat dan rela berkorban untuk jasa-jasa para pahlawan yang telah merebut
kemerdekaan saat itu. Namun hal ini tidak sesuai dengan kedisiplinan para
pelajar bangsa Indonesia belakangan ini. Hal ini terlihat kurang nya keseriusan
para peserta dalam melaksanakan upacara bendera.
Kita sadar bahwa bangsa ini telah memberikan
yang terbaik bagi kita semua. Namun kita belum bisa memberikan yang terbaik
untuk bangsa ini, sekalipun dengan melaksanakan upacara bendera di lapangan
sekolah dengan sikap yang disiplin. Seharusnya, kedisiplinan dan rasa cinta
tanah air harus di tanamkan sejak dini oleh kaum tua kepada generasi penerus
bangsa untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa pahlawan bangsa. Rasa nasionalisme yang kurang, membuat
siswa-siswi bermalas-malasan dalam melaksanakan kegiatan rutin ini. Terutama
terlihat dari pelaksanaan upacara bendera setiap Senin pagi di lapangan SMA N 4
Tanjung Jabung Timur, Jambi. Banyak cara yang dilakukan peserta untuk menghilangkan
rasa jenuh dan bosan. Dengan berbicara didalam barisan masing-masing dapat
sedikit menghilangkan suasana jenuh kepada teman disampingnya.
Mencoba meneliti
lebih dalam tentang pelaksanaan upacara bendera, saat ini mengalami penurunan. Tidak
khitmadnya upacara dikarenakan kurang siapnya peserta upacara, kurangnya
tanggung jawab petugas upacara, pembina upacara yang terlalu panjang
menyampaikan amanahnya, siswa yang datang terlambat dibiarkan lolos dari pintu
gerbang mengganggu suasana karena suara sepeda motornya, serta sarana dan
prasarana yang tidak mendukung dalam pelaksanaan upacara ini.
1.2
Rumusan Masalah
1)
Apakah yang dimaksud dengan
nasionalisme?
2)
Adakah pengaruh kedisiplinan dan
sikap nasionalisme siswa dengan melaksanakan upacara bendera?
3)
Apakah upacara bendera
dilaksanakan sebagai formalitas oleh para pelajar?
1.3
Tujuan Penelitian
1)
Untuk mengetahui arti dari
nasionalisme.
2)
Para peserta diharapkan dapat
melaksanakan upacara dengan baik dan disiplin.
3)
Untuk mengetahui pemahaman para
pelajar tentang tujuan dilaksanakan upacara bendera sejak dini.
1.4
Manfaat Penelitian
a.
Untuk siswa
Memotivasi siswa untuk dapat
meningkatkan kedisiplinan mereka dalam melaksanakan upacara bendera.
b.
Untuk guru
Memberikan contoh yang baik kepada siswa
dalam melaksanakan upacara bendera untuk ditiru para siswa-siswi.
c.
Untuk satuan pendidikan
Memberikan perbaikan contoh oleh para
kaum tua kepada generasi penerus bangsa dalam menghormati dan menghargai jasa
para pahlawan dalam melaksanakan upacara bendera.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengaruh
Menurut Wiryanto dalam www.dilihatya.com pengaruh adalah tokoh formal dan informal
dalam masyarakat yang memiliki ciri-ciri kosmopolitan, inovatif, kompeten dan
aksesdibel dibandingkan dengan pihak yang dipengaruhi (menurut Wiryanto
dalam www.dilihatya.com
).
Menurut Suyanto dalam www.dilihatya.com pengaruh adalah nilai kualitas suatu iklan
melalui media tertentu.
Menurut Becker dalam www.carapedia.com pengaruh adalah kemampuan yang terus
berkembang dan tidak terlalu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan
kepentingan.
Menurut Sosiologi
pedesaan dalam carapedia.com disebut
bahwa penaruh adalah kekuasaan yang bisa mengakibatkan perubahan perilaku orang
atau kelompok lain
Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011 : 400) pengaruh adalah daya yang timbul dari
sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang.
Dengan demikian,
dapat disimpulkan dari pengertian diatas menurut para ahli pengaruh merupakan
sebuah hal abstrak yang tidak bisa dirasakan keberadaan dan kegunaannya dalam kehidupan
dan aktivitas manusia sebagai makhluk sosial.
2.2 Pengertian
Upacara
Upacara ialah aktivitas yang dilakukan di waktu-waktu
tertentu. Upacara dapat dilakukan untuk memperingati sebuah kejadian maupun
penyambutan.
Berdasarkan Direktorat Pembinaan Kesiswaan, Dikdasmen
Dikbud dalam Nurhayati (2013), upacara bendera adalah kegiatan pengibaran atau
penurunan bendera kebangsaan RI Sang Merah Putih, yang dilaksanakan pada
saat-saat tertentu atau saat yang telah ditentukan, dihadiri oleh siswa, dan
diselenggarakan secara tertib dan khidmat disekolah.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2011 : 593), upacara berarti perbuatan atau perayaan yang dilakukan
sehubungan dengan peristiwa penting.
2.3 Pengertian
Kedisiplinan
Kedisiplinan
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian prilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan kertertiban.
Menurut James dari
sisi psikologi dalam duniapelajar.com
mengatakan bahwa displin adalah kemampuan mengendalikan prilaku yang berasal
dari dalam diri seseorang sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar atau
norma yang sudah ada.
Menurut Fairshild dari segi sosiologi dalam http://kajiankedisiplinan.blogspot.com
menyebutkan kedisiplinan adalah
kemampuan mengarahkan tingkah lakunya sendiri sesuai dengan kebutuhan serta
norma-norma (patokan tingkah laku) yang diterimanya.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011 : 100),
disiplin berarti tata tertib (di sekolah, di kantor dsb) atau ketaatan serta kepatuhan terhadap tata
tertib atau peraturan.
Dapat disimpulkan dari beberapa cuplikan diatas, bahwa
disipin dan kedisiplinan hampir sama. Kedisiplinan merupakan suatu proses
mempertahankan prilaku dalam diri seseorang sesuai norma atau tata tertib yang
berlaku.
2.4 Pengertian Sikap
Secara umum, sikap
merupakan prilaku yang dimiliki seseorang dan tertanam sejak dini, yang mana
prilaku tersebut berbeda-beda ataupun penampilan dari tingkah laku seseorang
yang cenderung ke arah penilaian dari masyarakat berdasarkan norma yang berlaku
di masyarakat tersebut.
Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap
dirinya sendiri, orang lain, objek atau issue (Petty, cocopio, 1986 dalam Azwar
S., 2000 : 6).
Sikap merupakan
suatu reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus
atau objek (Soekidjo Notoatmojo, 1997 : 130).
Sikap adalah
pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak
sesuai sikap objek tadi (Heri Purwanto, 1998 : 210).
Menurut Sarnoff
dalam dlihatya.com sikap adalah kesediaan
untuk bereaksi secara positif atau negatif terhadap objek tertentu.
Menurut Thurstone,
Rensis Likert, dan Charless Osgood dalam dilihatya.com
mengatakan bahwa sikap merupakan bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang
mendukung atau memihak.
Menurut Walgito dalam
dilihatya.com mengatakan bahwa sikap
adalah keyakinan sesorang tentang suatu objek atau situasi yang relatif tetap
dan teratur yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar untuk
merespon dengan cara tertentu yang dipilihnya.
Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011 : 497) sikap adalah tingkah laku atau
perbuatan berdasarkan pendirian (pendapat, keyakinan dsb) ataupun prilaku
gerak-geriknya.
2.5 Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme
adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara
dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang
mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan
nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari
internal maupun eksternal.
Nasionalisme dalam
pancasila.weebly.com adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa
yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan
tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya
kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
Secara etimologi
dalam fisipunsil.blogspot.com
Nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu paham kebangsaan
yang mengandung makna kesadaran dan cinta tanah air, memiliki kebanggaan
sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa,memiliki rasa solidaritas
terhadap musibah dan kekurangberuntungan saudara setanah air , sebangsa dan
senegara, persatuan dan kesatuan.
Menurut
Ensiklopedi Indonesia nasionalisme adalah suatu sikap politik dan sosial dari
sekelompok bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa dan wilayah serta
kesamaan cita-cita dan tujuan dengan meletakkan kesetiaan yang mendalam
terhadap kelompok bangsanya.
Menurut Kohn dalam https://bestudy.wordpress.com
nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness.
Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan
rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan
kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu
negara nasional.
Menurut Dr. Hertz dalam
bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat
unsur nasionalisme, yaitu
1)
Hasrat untuk mencapai kesatuan.
2)
Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
3)
Hasrat untuk mencapai keaslian.
4)
Hasrat untuk mencapai kehormatan
bangsa.
Dari definisi itu tampak bahwa negara dan bangsa adalah
sekelompok manusia yang :
a)
Memiliki cita-cita bersama yang
mengikat warga negara menjadi satu kesatuan.
b)
Memiliki sejarah hidup bersama
sehingga tercipta rasa senasib sepenanggunggan.
c)
Memiliki adat, budaya, dan
kebiasaan yang sama akibat pengalaman hidup bersama.
d)
Menempati suatu wilayah tertentu
yag merupakan kesatuan wilayah, dan
e)
Terorganisir dalam suatu
pemerintahan yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu masyarakat
umum.
Menurut Ir. Soekarno dalam artikelsiana.com nasionalisme berarti
pilar kekuatan bangsa-bangsa yang terjajah untuk memperoleh kemerdekaan.
Menurut Hartono
dalam artikelsiana.com nasionalisme
adalah kecintaan terhadap negaranya yang tidak dapat dilepaskan rasa
patriotisme.
Menurut Gallenervia dalam artikelsiana.com mengatakan nasionalisme adalah keseimbangan
antara rasa nasional terhadap bangsa dengan kekuatan politik.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia nasionalisme adalah kesadaran keanggotaan dalam suatu negara yang
secara pontensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempetahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu.
2.6 Pengertian Siswa
Menurut
pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyebutkan bahwa peserta didik atau siswa adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Menurut Ahmadi
dalam duniapelajar.com peserta didik
adalah individu yang belum bisa dikatakan dewasa dan masih memerlukan bantuan,
usaha, bimbingan dari seseorang untuk mencapai tingkat kedewasaannya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting
Penelitian
Penelitian
Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Kedisiplinan Dan Sikap Nasionalisme Siswa ini
dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret
2015 di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur yang berlokasi di Jalan Sultan Thaha
SK 4 Kiri Sidomukti Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jumlah
siswa 10 orang, dengan 9 kelas yang menjadi subjek dalam penelitian. Penelitian
ini dilakukan dengan cara observasi langsung dan melakukan wawancara pada
subjek yang dimintai keterangan.
3.2 Persiapan Penelitian
Guna memperlancar pelaksanaan
penelitian ini telah dipersiapkan instrumen dan penilaian, yakni berupa lembar
pertanyaan, pena, buku, dan alat perekam berupa sebuah handphone genggam.
3.3 Teknik dan
Analisis Data
Untuk mendapatkan data yang valid
dan akurat, peneliti menggunakan instrumen berupa :
1.
Catatan
Pencatatan
dilakukan selama kegiatan wawancara berlangsung. Penelitian dilaksanakan untuk
mendapatkan data yang real.
2.
Angket
Angket dilakuakn
dengan memberi daftar pertanyaan seputar pelaksanaan upacara bendera setiap
hari Senin di lapangan sekolah untuk mengetahui respon siswa selama upacara
berlangsung.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data
Jumlah sampel = 10 orang
No
|
Pertanyaan
|
Pilihan
Pertanyaan
|
Jumlah
Dalam Angka
|
Persentase
|
1
|
Berapa kali Anda melakukan upacara dalam sebulan ?
|
·
4kali
·
3 kali
·
2 kali
|
7
3
|
70 %
30 %
|
2
|
Pancasila merupakan ideologi negara atau dasar negara ?
|
·
Ideologi
·
Dasar negara
|
6
4
|
60 %
40 %
|
3
|
Mana yang lebih dahulu dalam upacara, membaca UUD atau
pancasila ?
|
·
UUD
·
Pancasila
|
4
6
|
40 %
60 %
|
4
|
Untuk apa kita melaksanakan upacara bendera ?
|
·
Menghormati negara dan jasa para
pahlawan
·
Menumbuhkan rasa cinta tanah air
·
Ikut-ikutan saja
|
4
4
2
|
40 %
40 %
20 %
|
5
|
Apakah makna pancasila ?
|
·
Pemersatu bangsa
·
Meningkatkan nasionalisme
·
Dasar negara
|
2
3
5
|
20 %
30 %
50 %
|
6
|
Apakah bosan jika pembina upacara menyampaikan amanat
yang terlalu panjang ?
|
·
Iya
·
Tidak
|
7
3
|
70 %
30 %
|
7
|
Apakah sikap nasionalisme terhadap upacara dapat
membuat kita menjadi disiplin ?
|
·
Iya
·
Tidak
·
Biasa saja
|
5
1
4
|
50 %
10 %
40 %
|
8
|
Apakah pembacaan janji siswa membuat siswa disiplin ?
|
·
Iya
·
Biasa saja
·
Tidak sama sekali
|
5
5
|
50 %
50 %
|
9
|
Mengapa
pembacaan janji siswa jarang diikuti ?
|
·
Malas
·
Tidak penting
·
Diikuti hanya untuk meramaikan
upacara
|
6
2
2
|
60 %
20 %
20 %
|
10
|
Apa yang menyebabkan upacara jenuh dan membosankan ?
|
·
Petugas yang tidak siap
·
Peserta ribut
·
Panas
·
Hanya sebagai formalitas
|
3
2
4
1
|
30 %
20 %
40 %
10 %
|
11
|
Mengapa peserta upacara sudah banyak yang tidak memekai
atribut lengkap ?
|
·
Kurang tegas nya para guru dalam
memberi sanksi
·
Sudah kebiasaan
·
Lupa
|
3
5
2
|
30 %
50 %
20 %
|
12
|
Apakah makna pembacaan UUD dalam upacara ?
|
·
Pengingat perjuangan para
pahlawan bangsa
·
Aturan-aturan saat Indonsia merdeka
·
Persiapan para pejuang dalam
menggapai cita-cita bangsa
|
6
2
2
|
60 %
20 %
20 %
|
13
|
Menurut Anda, bagaimana upaya kalian terhadap guru yang
sibuk bermain handphone atau berbicara dalam upacara ?
|
·
Diberi teguran agar memberi
contoh yang baik
·
Memberi sanksi agar menjadi
displin
·
Jangan di contoh
|
2
1
7
|
20 %
10 %
70 %
|
14
|
Apakah waktu upacara berhubungan dengan sikap disiplin
peserta upacara ?
|
·
Iya, karena waktu yang tepat dan
upacara yang khidmat memberi kesan pada peserta
·
Iya, karena tidak terlalu lama
berdiri dibawah terik matahari
·
Tidak, karena upacara yang
terlalu singkat dianggap sebagai upacara yang biasa saja atau sekedar
formalitas
|
7
3
1
|
70 %
30 %
10 %
|
15
|
Tindakan apa yang harus dilakukan agar terciptaya kedisiplinan
para peserta dalam upacara bendera ?
|
·
Memberi sanksi yang tegas
·
Semua peserta saling
mengingatkan
·
Dibiarkan saja
|
5
4
1
|
50 %
40 %
10 %
|
4.2 Pembahasan
Nasionalisme
adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara
dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang
mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan
nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari
internal maupun eksternal.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan
para pelajar, diantaranya :
·
Diri sendiri
·
Keluarga
·
Lingkungan sekolah
Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdsarkan dari dalam
diri siswa itu sendiri. Karena tanpa adanya kesadaran dari dalam diri siswa itu
sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang tersebut hanyalah sia-sia.
Berikut ini beberapa pelaksanaan kedisiplinan di lingkngan sekolah, diantaranya
:
·
Datang ke sekolah tepat waktu
·
Rajin belajar
·
Menaati peraturan sekolah
·
Mengikuti upacara bendera dengan
tertib
·
Mengumpulkan tugas yang diberikan
oleh guru tepat waktu
·
Melaksanakan tugas piket sesuai
jadwalnya
·
Selalu berdoa sebelum melakukan
kegiatan belajar ataupun ketika pulang sekolah
Kedisiplinan membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam
melaksanakan dan menjalankan kehidupannya, karena dapat membangun kepribadian
siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.
Berdasarkan data di atas, di dapatkan sebagai berikut:
1.
70% responden menjawab bahwa
mereka sering melakukan upacara bendera di sekolah. Kegiatan rutin ini telah
menunjukkan angka yang baik.
2.
Dari 10 responden saat ditanya
mengenai arti dari pancasila banyak yang menjawab bahwa pancasila merupakan
ideologi negara. Seharusnya pancasila merupakan dasar negara bangsa yang pernah
dikatakan oleh bapak Proklamator kita Soekarno-Hatta dalam piagam Jakarta. 60%
responden belum mengetahui banyak tentang arti dari pancasila itu sendiri.
3.
Dalam susunan upacara yang
sebenarnya yang terlebih dahulu dalam upacara bendera yaitu pembacaan UUD 1945
menurut buku susunan kemiliteran dalam upacara. 60% responden belum mengetahui
jelas. Ini menunjukkan bahwa upacara bendera dilaksanakan hanya sebagai
rutinitas dan formalitas dalam kegiata sekolah.
4.
40% responden menyatakan bahwa
upacara bendera dilaksanakan hanya untuk menghormati dan menghargai jasa para
pahlawan, 40% lagi mengatakan bahwa dilaksanakannya upacara bendera sebagai
rasa cinta nya kepada tanah air. Miris. Dapat dilihat dengan jelas dari yang
dituturkan para siswa bahwa upacara dilakukan hanya sebagai formalitas.
5.
Mayoritas responden telah
mengetahui bahwa makna pancasila adalah sebagai dasar negara. Sebanyak 50%
respenden manjawabnya.
6.
Saat ditanya mengenai hal ini, 70%
responden mengatakan bahwa memang bosan jika pembina upacara menyampaikan
amanatnya yang terlalu panjang. In membuktikan pelaksanaan upacara bendera
dilakukan dengan tidak ikhlas sehingga menimbulkan hal yang seperti ini.
7.
Saat pembacaan janji siswa
belangsung sudah jarang yang mengikutinya. 50% responden mengatakan pembacaan
janji siswa tidak dapat membuat siswa enjadi disiplin. Hal ini tergantung
kepada siswa tersebut, jika mereka sadar akan hal baik mereka pasti akan
memenuhi daripada pembacaan janji siswa tersebut.
8.
Skap nasionalisme yang melekat
pada diri seseorang akan membuat mereka akan cinta kepada tanah air. Seperi
pelaksanaan upacara bendera di sekolah. 50 % responden mengatakan bahwa sikap
nasionalisme pada diri seorang pelajar dapat membuat mereka memiliki sikap yag
disiplin.
9.
Sebanyak 60% responden mengatakan
bahwa sudah jarangnya pembacaan janji siswa diikuti karena banayaknya siswa
yang malas untuk berjanji khususnya pada diri sendiri. Hal ini menunjukkan
bahwa pelaksannan upacara saat pembacaan janji siswa hanya sebagai bentuk
meramaikan saja.
10. Mayoritas responden mengatakan
hal yang membuat upacara menjadi jenuh dan membosankan adalah teriknya cuaca
sehingga menyebabkan mereka kepanasan dan pelaksanaan hanya sebagai bentuk
peramaian saja. 40% respenden mengatakan hal ini
11. Sebanyak 50% respenden
mengatakan bahwa sudah jarangnya peserta menggunakan atribut lengkap saat
upacara berlangsung karena sudah kebiasaan. Hal ini membuktikan bahwa upacara
hanya sebatas rutinitas. Kurangnya ketegasan dan sanksi dai pihak guru yang
menyebabkan mereka juga sudah tidak perduli dalam hal kecil seperti ini.
12. Mayoritas responden mengatakan
bahwa makna dari pancasila merupakan pengingat dari perjuangan para pahlawan
bangsa ssat itu. Sebnayk 60% responden mengatakannya.
13. Banyak sebab yang terjadi dan
berakibat pada tidak perdulinya para peserta dalam melaksanakan upacara
bendera. Salah satunya yaitu dengan contoh yang diberikan oleh guru seperti
berbicara dalam barisan para guru tersebut, bermain telepon genggam saaat
upcara berlangsung. 70% responden mengatan hal ini tidak layak untuk menjadi
contoh dan panutan.
14. Responden banyak mengatakan
bahwa upacara dengan waktu yang singkat dan khidmat akan memberikan kesan pada
para peserta. Mayoritas banyak yang mengatakan hal sama sebanyak 70%. Hal ini benar
adanya, semakin baik waktu yang digunakan maka semakin baik pula peserta dalam
menjalankannya.
15. Banyak cara yang dilkukan agar
terciptanya kedisiplinan dalam pelaksanaan upacara. Salah satunya dengan
pemberian sanksi yang tegas akan membuat perubahan yang akan terjadi pada siswa
nantinya demi mencapai subuah upacara yang bermakna. 50% responden mengatakan
hal itu.
Dilihat dari beberapa data dan penjelasan diatas, mayoritas
peserta upacara hanya menganggap upacara bendera hanya sebagai formalitas saja.
Ini menunjukkan bahwa kurangnya ketegasan para guru dalam memberikan sanksi
kepada siswa-siswa yang masih sulit untuk bergabung dalam upacara bendera.
Sekolah tidak memberikan dan mengajarkan makna dan tujuan yang khusus tentang
upacara sehingga mereka cenderung meremehkan dan menjalani upacara yang sakral
sebagai formalitas tanpa tujuan dan arah yang jela dalam kegiatan yang sering
mereka jalani.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Upacara bendera
bukanlah kegiatan yang dilakukan sebagai rutinitas atupun formalitas untuk
menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa. Melainkan berutujuan
untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa dalam menghadapi tantangan di era
globalisasi saat ini. Terdapat pelajar yang belum hafal akan urutan pembacaan pancasila
dalam upacara setiap Senin pagi yang dilaksanakan 4 kali dalam sebulan ini.
Sekolah tidak mengajarkan makna dan tujuan upacara secara mendalam sehingga
menyebabkan tidak mengertinya para pelajar atau peserta dalam melaksanakan
tugasnya sebagai peserta upacara bendera. Peserta cenderung meremehkan sehingga
kurangnya kepamahaman tentang pentingnya upacara bendera. Contoh yang kurang
baik oleh para guru sungguh tidak baik diberikan kepada siswa yang bisa saja
menganggap itu sudah hal yang biasa.
3.2 Saran
Para peserta
khususnya para pelajar perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya upacara
bendera yang akan berdampak pada rasa cinta tanah air mereka ataupun
kedisiplinan mereka dalam masyarakat ataupun warga negara Indonesia agar tidak
hilangnya ciri khas dari generasi penerus bangsa saat ini. Kepada peserta
khususnya guru saat mengikuti upacara sebaiknya menjalankan nya dengan baik
pula, agar terciptanya suasana yang disiplin dan khidmatnya pelaksanaan upacara
bendera dan peserta pelajar tidak mencontoh hal serupa untuk dijadikan sebuah
kebiasaan.
daftar pustakanya kak
BalasHapusDaftar pustaka KK
BalasHapus