Selasa, 18 April 2017

KESADARAN LINGKUNGAN SEBAGAI CIKAL WARISAN KEPADA GENERASI MENDATANG



KESADARAN LINGKUNGAN SEBAGAI CIKAL WARISAN KEPADA GENERASI MENDATANG
OLEH : DINI LINDA ARYANTI 

Alam terkembangnya jadi guru. Inilah filsafat hidup orang Minangkabau. Salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia. Di sini menunjukkan bahwa manusia itu adalah murid-murid alam atau lingkungan mereka. Kehidupan adalah sebagai dinamika yang mengandung pergeseran dan penambahan secara terus-menerus. Oleh karena itu, setiap manusia harus mampu menyesuaikan dirinya dengan alam dan lingkungannya, serta sesama makhluk hidup yang merupakan bagian dari alam. ( Irwan, 2014 : 4)   
Dapat kita ketahui bahwa sebenarnya alam dan lingkungan itu saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan. Manusia sangat mempengaruhi lingkungan. Sebaliknya, lingkungan pun mempengaruhi kehidupan manusia dalam keseharian kita. Jika kita tidak dapat patuh terhadap guru, tentunya guru yang sudah mendidik kita akan marah dan guru tersebut tidak merasa dirinya dihargai oleh murid-murid yang telah mereka didik itu.
Sumber daya alam yang melimpah di suatu negara tidak menjamin kehidupan warga negaranya. Bukan berarti negara tersebut bisa dikatakan negara yang makmur akan perekonomiannya. Misalnya Indonesia. Kita mengetahui bahwa negara Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Namun Indonesia masih dikatakan negara yang berkembang. Hal ini di karenakan negara Indonesia belum bisa mengolah dan mengelola hasil dari sumber daya alam tersebut secara maksimal. Angka kemiskinan di Indonesia masih relatif tinggi. Kemiskinan inilah yang menyebabkan banyaknya ulah manusia yang secara sengaja melakukan perusakan terhadap lingkungan. Jumlah penduduk yang banyak dan tidak diimbangi dengan pelaksanaan pelestarian lingkungan inilah yang menyebabkan rusaknya lingkungan karena ulah tangan-tangan usil masyarakat Indonesia.
Setiap pembangunan seharusnya dilakukan setelah lulus uji AMDAL ( Analisis dampak Lingkungan). AMDAL adalah suatu kegiatan (studi) yang dilakukan untuk mengidentifikasi, memprediksi, menginterpretasi dan komunikasikan pengaruh suatu rencana kegiatan (proyek) terhadap lingkungan. ( Silalahi, 1995 : 23 )   
Pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus pada suatu daerah atau kota/kabupaten memiliki dampak yang tidak baik pada daerah atau wilayah tersebut. Wilayah tersebut tidak akan memiliki daerah resapan lagi. Contohnya di perkotaan. Ibukota Jakarta misalnya. Banyaknya pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus tanpa adanya keseimbangan lingkungan menyebabkan kota tersebut tidak sejuk dan segar lagi. Wajar saja banyak masyarakat Jakarta yang memilih liburan keluar kota demi mendapatkan udara sejuk dan segar. Misalnya saja ke Puncak Bogor, Jawa Barat.
Pada hakekatnya, antara aktivitas manusia dan timbulnya pencemaran terdapat hubungan melingakar yang berbentuk siklus. Agar dapat hidup dengan baik manusia beradaptasi dengan lingkungannya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mengembangkan teknologi. Akibat sampingan teknologi ini adalah bahan pencemaran lingkungan yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan ini merupakan stimulus agar manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungan.  
Dalam suatu ekosistem yang masih alami dan belum terganggu akan didapati adanya keseimbangan antara komponen-komponen penyusun ekosistem tersebut. (Suprihatin, 2013: 82)     
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh dua faktor. Bisa terjadi karena faktor alam dan bisa terjadi karena ulah manusia. Gempa bumi misalnya. Gempa bumi terjadi akibat pegerseran lempeng-lempeng bumi sehingga menimbulkan adanya goncangan dan bisa menyebabkan adanya tsunami. Tsunami yang terjadi menyebabnan hancurnya sebagian wilayah yang mendapatkan dampaknya.
Ulah manusia yang belum menyadarai akibat perbuatan mereka membuat dampak yang tidak baik bagi alam. Penebangan hutan secara liar atau illegal logging karena untuk kepentingan industri-industri terkait atau perusahaan yang melakukan pembukan lahan secara ilegal bisa menyebabkan dampak yang buruk  bagi  lingkungan. Peristiwa ini bisa menyebabkan adanya bencana alam berupa banjir, tanah longsor, badai dan lain sebagainya. Pohon-pohon besar yang mereka tebang tanpa adanya keseimbangan yang dapat mereka lakukan bisa menjadikan daerah resapan bisa berkurang.
Di perkotaan daerah resapan sudah berkurang. Udara sejuk jarang kita temui. Penghijauan kembali pun sudah jarang dilakukan. Padahal sudah banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah setiap wilayah/kota untuk mendapatkan kembali udara sejuk yang sudah mereka hilangkan. Polusi udara yang dilakukan secara terus-menerus tanpa adanya pengurangan pemakaian menyebabkan komponen penyusun lingkungan pun lama kelamaan akan habis.
Paru-paru dunia kini terkikis habis oleh ulah manusia yang semena-mena dalam melakukan perbuatan tidak bertanggung jawab itu. Indonesia memilki jumlah penduduk yang padat. Jumlah penduduk yang padat inilah banyaknya manusia yang acuh oleh perbuatan yang tidak mereka sadari. Jumlah kemiskinan yang meningkat menyebabkan banyak cara yang dilakukan oleh orang tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hatinya. Sangat miris. Bahkan ironis. Jika manusia sudah tidak menganggap bahwa lingkungan itu sangat penting bagi kehidupan mereka. Penebangan hutan pun mereka lakukan demi mencukupi secanting beras untuk mengisi keroncong perut yang tidak bisa di elakkan lagi. Peluh yang berjatuhan, tenaga yang menipis, bahkan tubuh yang mulai letih mereka lakukan demi sang anak istri.
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan. Namun usaha ataupun upaya yang dilakukan tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan ataupun dorongan serta kepedulian dari masyarakat terhadap lingkungan.
Banjir yang terjadi akan sangat dirasakan dampaknya oleh petani. Jika musim panen, mereka bermimpi meraup untung yang melimpah. Namun hal ini hanya bayangan yang tidak dapat terwujud. Terlebih hanya karena ulah segelintir manusia yang tidakmenyadari akan perbuatan yang mereka lakukan. Miris.
Bagaimana jika pencemaran terus-menerus dilakukan??? Apakah aku harus menderita??? Padahal aku sudah melakukan pencegahan demi bumi tercinta. Harus kemanakah aku berlari??? Mencari tempat sejuk yang dapat ku hirup??? Aku sesak dengan debu kotor yang beterbangan di udara. Di tambah dengan asap yang membumbung tinggi. Bagaimana nasib anak cucu ku nanti??? Tuhaaaannnn........
Inti dari pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh manusia terjadi karena adanya gejala yang ditimbulkan oleh manusia berupa pembuangan bahan buangan (limbah) pada lingungan alam sehingga daya dukung lingkungan menjadi berkurang atau hilang. Permasalahan lingkungan terjadi karena hilangnya daya dukung lingkungan yang tidak mampu lagi untuk mendukung kehidupan di alam ini. ( Widayat, 2007 : 105 ).
Hutan merupakan suatu areal tanah yang diatasnya ditumbuhi  berbagai jenis dan ukuran tumbuhan. Berbagai jenis tumbuhan inilah yang menghasilkan kesejukan. Pohon-pohon yang menjulang tinggi, berbagai jenis dan variasi tanaman berkembanag luas di dalam hutan, flora dan fauna yang melimpah dan masih banyak lagi berbagai jenis flora dan fauna yang dapat berkembang di dalam hutan. Jika hutan ditebang, flora dan fauna akan berkurang bahkan bisa punah. Pohon-pohon besar ditebang, mengakibatkan hutan menjadi gundul dan daerah resapan air akan habis. Tanah akan terkikis jika akar-akar pohon yang besar hilang dengan penebangan liar ini dan akan menyebabkan tanah longsor. Jika manusia itu sendiri tidak dapat menjaga dan melestarikan dengan baik, bagaimana anak cucu kita nanti akan menikmati hasil kekayaan alam yang melimpah ini?
Ini semua bukan warisan nenek moyang. Melainkan warisan kepada generasi mendatang agar mereka bisa menikmati betapa indah nya kekayaan alam yang mereka miliki nanti. Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam yang baik akan menghasilkan kualitas sumber daya alam yang baik pula.
Agar terciptanya lingkungan yang bersih, sejuk, damai, asri dan tentram, diperlukan perlakuan yang baik bagi manusia itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang bersih dan indah. Apa gunanya jika sumber daya alam melimpah namun masyarakat atu penduduk negara tersebut tidak bisa melakukan pemanfaatan pengeloalan dengan baik. Indonesia kaya akan sumber daya alam. Seharusnya penduduk Indonesia bisa mengolahnya tanpa adanya penjualan kepada penduduk luar negeri dan penduduk luar negeri melakukan penjualan kembali ke Indonesia dengan bahan dan kualitas yang baik. Indonesia masih termasuk negara yang di jajah karena kurangnya kemampuan dalam pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam ini. Kita sebagai generasi bangsa wajib menjaga da melestarikan lingkungan agar anak cucu mendaatang dapat merasakan indahnya kekayaan alam Indonesia ini.

1 komentar:

  1. black titanium ring. - TITIAN ART - TITIAN ART
    Titanium-Arts. $5.00. Black Stainless titanium apple watch Steel titanium melting point Ring. $6.00. Black Stainless Steel Ring.$4.00 guy tang titanium toner · titanium curling iron ‎In citizen titanium dive watch stock

    BalasHapus