KESADARAN LINGKUNGAN SEBAGAI CIKAL WARISAN KEPADA
GENERASI MENDATANG
OLEH : DINI LINDA ARYANTI
Alam terkembangnya jadi
guru. Inilah filsafat hidup orang Minangkabau. Salah satu suku bangsa yang ada
di Indonesia. Di sini menunjukkan bahwa manusia itu adalah murid-murid alam
atau lingkungan mereka. Kehidupan adalah sebagai dinamika yang mengandung
pergeseran dan penambahan secara terus-menerus. Oleh karena itu, setiap manusia
harus mampu menyesuaikan dirinya dengan alam dan lingkungannya, serta sesama
makhluk hidup yang merupakan bagian dari alam. ( Irwan, 2014 : 4)
Dapat kita ketahui bahwa
sebenarnya alam dan lingkungan itu saling berhubungan erat dan tidak dapat
dipisahkan. Manusia sangat mempengaruhi lingkungan. Sebaliknya, lingkungan pun
mempengaruhi kehidupan manusia dalam keseharian kita. Jika kita tidak dapat
patuh terhadap guru, tentunya guru yang sudah mendidik kita akan marah dan guru
tersebut tidak merasa dirinya dihargai oleh murid-murid yang telah mereka didik
itu.
Sumber daya alam yang
melimpah di suatu negara tidak menjamin kehidupan warga negaranya. Bukan
berarti negara tersebut bisa dikatakan negara yang makmur akan perekonomiannya.
Misalnya Indonesia. Kita mengetahui bahwa negara Indonesia kaya akan sumber
daya alam yang melimpah. Namun Indonesia masih dikatakan negara yang
berkembang. Hal ini di karenakan negara Indonesia belum bisa mengolah dan
mengelola hasil dari sumber daya alam tersebut secara maksimal. Angka kemiskinan
di Indonesia masih relatif tinggi. Kemiskinan inilah yang menyebabkan banyaknya
ulah manusia yang secara sengaja melakukan perusakan terhadap lingkungan.
Jumlah penduduk yang banyak dan tidak diimbangi dengan pelaksanaan pelestarian
lingkungan inilah yang menyebabkan rusaknya lingkungan karena ulah
tangan-tangan usil masyarakat Indonesia.
Setiap pembangunan
seharusnya dilakukan setelah lulus uji AMDAL ( Analisis dampak Lingkungan).
AMDAL adalah suatu kegiatan (studi) yang dilakukan untuk mengidentifikasi,
memprediksi, menginterpretasi dan komunikasikan pengaruh suatu rencana kegiatan
(proyek) terhadap lingkungan. ( Silalahi, 1995 : 23 )
Pembangunan yang
dilakukan secara terus-menerus pada suatu daerah atau kota/kabupaten memiliki
dampak yang tidak baik pada daerah atau wilayah tersebut. Wilayah tersebut
tidak akan memiliki daerah resapan lagi. Contohnya di perkotaan. Ibukota
Jakarta misalnya. Banyaknya pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus
tanpa adanya keseimbangan lingkungan menyebabkan kota tersebut tidak sejuk dan
segar lagi. Wajar saja banyak masyarakat Jakarta yang memilih liburan keluar
kota demi mendapatkan udara sejuk dan segar. Misalnya saja ke Puncak Bogor,
Jawa Barat.
Pada hakekatnya, antara
aktivitas manusia dan timbulnya pencemaran terdapat hubungan melingakar yang
berbentuk siklus. Agar dapat hidup dengan baik manusia beradaptasi dengan
lingkungannya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mengembangkan
teknologi. Akibat sampingan teknologi ini adalah bahan pencemaran lingkungan
yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan ini
merupakan stimulus agar manusia menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Dalam suatu ekosistem
yang masih alami dan belum terganggu akan didapati adanya keseimbangan antara
komponen-komponen penyusun ekosistem tersebut. (Suprihatin, 2013: 82)
Pencemaran lingkungan
disebabkan oleh dua faktor. Bisa terjadi karena faktor alam dan bisa terjadi
karena ulah manusia. Gempa bumi misalnya. Gempa bumi terjadi akibat pegerseran
lempeng-lempeng bumi sehingga menimbulkan adanya goncangan dan bisa menyebabkan
adanya tsunami. Tsunami yang terjadi menyebabnan hancurnya sebagian wilayah
yang mendapatkan dampaknya.
Ulah manusia yang belum
menyadarai akibat perbuatan mereka membuat dampak yang tidak baik bagi alam.
Penebangan hutan secara liar atau illegal
logging karena untuk kepentingan industri-industri terkait atau perusahaan
yang melakukan pembukan lahan secara ilegal bisa menyebabkan dampak yang buruk bagi
lingkungan. Peristiwa ini bisa menyebabkan adanya bencana alam berupa
banjir, tanah longsor, badai dan lain sebagainya. Pohon-pohon besar yang mereka
tebang tanpa adanya keseimbangan yang dapat mereka lakukan bisa menjadikan
daerah resapan bisa berkurang.
Di perkotaan daerah
resapan sudah berkurang. Udara sejuk jarang kita temui. Penghijauan kembali pun
sudah jarang dilakukan. Padahal sudah banyak cara yang dilakukan oleh
pemerintah setiap wilayah/kota untuk mendapatkan kembali udara sejuk yang sudah
mereka hilangkan. Polusi udara yang dilakukan secara terus-menerus tanpa adanya
pengurangan pemakaian menyebabkan komponen penyusun lingkungan pun lama
kelamaan akan habis.
Paru-paru dunia kini
terkikis habis oleh ulah manusia yang semena-mena dalam melakukan perbuatan
tidak bertanggung jawab itu. Indonesia memilki jumlah penduduk yang padat.
Jumlah penduduk yang padat inilah banyaknya manusia yang acuh oleh perbuatan
yang tidak mereka sadari. Jumlah kemiskinan yang meningkat menyebabkan banyak
cara yang dilakukan oleh orang tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hatinya. Sangat miris. Bahkan ironis. Jika manusia sudah tidak
menganggap bahwa lingkungan itu sangat penting bagi kehidupan mereka.
Penebangan hutan pun mereka lakukan demi mencukupi secanting beras untuk
mengisi keroncong perut yang tidak bisa di elakkan lagi. Peluh yang berjatuhan,
tenaga yang menipis, bahkan tubuh yang mulai letih mereka lakukan demi sang
anak istri.
Berbagai upaya telah
dilakukan, baik oleh pemerintah masyarakat untuk menanggulangi pencemaran
lingkungan. Namun usaha ataupun upaya yang dilakukan tidak akan berhasil tanpa
adanya bantuan ataupun dorongan serta kepedulian dari masyarakat terhadap
lingkungan.
Banjir yang terjadi akan
sangat dirasakan dampaknya oleh petani. Jika musim panen, mereka bermimpi
meraup untung yang melimpah. Namun hal ini hanya bayangan yang tidak dapat
terwujud. Terlebih hanya karena ulah segelintir manusia yang tidakmenyadari
akan perbuatan yang mereka lakukan. Miris.
Bagaimana jika pencemaran
terus-menerus dilakukan??? Apakah aku harus menderita??? Padahal aku sudah melakukan
pencegahan demi bumi tercinta. Harus kemanakah aku berlari??? Mencari tempat
sejuk yang dapat ku hirup??? Aku sesak dengan debu kotor yang beterbangan di
udara. Di tambah dengan asap yang membumbung tinggi. Bagaimana nasib anak cucu
ku nanti??? Tuhaaaannnn........
Inti dari pencemaran
lingkungan yang dilakukan oleh manusia terjadi karena adanya gejala yang
ditimbulkan oleh manusia berupa pembuangan bahan buangan (limbah) pada
lingungan alam sehingga daya dukung lingkungan menjadi berkurang atau hilang.
Permasalahan lingkungan terjadi karena hilangnya daya dukung lingkungan yang
tidak mampu lagi untuk mendukung kehidupan di alam ini. ( Widayat, 2007 : 105
).
Hutan merupakan suatu
areal tanah yang diatasnya ditumbuhi
berbagai jenis dan ukuran tumbuhan. Berbagai jenis tumbuhan inilah yang
menghasilkan kesejukan. Pohon-pohon yang menjulang tinggi, berbagai jenis dan
variasi tanaman berkembanag luas di dalam hutan, flora dan fauna yang melimpah
dan masih banyak lagi berbagai jenis flora dan fauna yang dapat berkembang di
dalam hutan. Jika hutan ditebang, flora dan fauna akan berkurang bahkan bisa
punah. Pohon-pohon besar ditebang, mengakibatkan hutan menjadi gundul dan
daerah resapan air akan habis. Tanah akan terkikis jika akar-akar pohon yang
besar hilang dengan penebangan liar ini dan akan menyebabkan tanah longsor.
Jika manusia itu sendiri tidak dapat menjaga dan melestarikan dengan baik,
bagaimana anak cucu kita nanti akan menikmati hasil kekayaan alam yang melimpah
ini?
Ini semua bukan warisan
nenek moyang. Melainkan warisan kepada generasi mendatang agar mereka bisa
menikmati betapa indah nya kekayaan alam yang mereka miliki nanti. Pelestarian
dan pengelolaan sumber daya alam yang baik akan menghasilkan kualitas sumber
daya alam yang baik pula.
Agar terciptanya
lingkungan yang bersih, sejuk, damai, asri dan tentram, diperlukan perlakuan
yang baik bagi manusia itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang bersih dan
indah. Apa gunanya jika sumber daya alam melimpah namun masyarakat atu penduduk
negara tersebut tidak bisa melakukan pemanfaatan pengeloalan dengan baik.
Indonesia kaya akan sumber daya alam. Seharusnya penduduk Indonesia bisa
mengolahnya tanpa adanya penjualan kepada penduduk luar negeri dan penduduk
luar negeri melakukan penjualan kembali ke Indonesia dengan bahan dan kualitas
yang baik. Indonesia masih termasuk negara yang di jajah karena kurangnya
kemampuan dalam pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam ini. Kita sebagai
generasi bangsa wajib menjaga da melestarikan lingkungan agar anak cucu
mendaatang dapat merasakan indahnya kekayaan alam Indonesia ini.
black titanium ring. - TITIAN ART - TITIAN ART
BalasHapusTitanium-Arts. $5.00. Black Stainless titanium apple watch Steel titanium melting point Ring. $6.00. Black Stainless Steel Ring.$4.00 guy tang titanium toner · titanium curling iron In citizen titanium dive watch stock