Selasa, 18 April 2017

HUTAN PARU-PARU DUNIA



PARU-PARU DUNIAKU !!!
OLEH : DINI LINDA ARYANTI

Hutan adalah sebuah kawasan oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah dan permukaan salah satu aspek Biosfer bumi yang sangat penting.
            Sudah tidak asing lagi di telinga kita, paru-paru dunia ini tak lain adalah hutan. Hutan disebut sebagai paru-paru dunia karena memiliki fungsi sebagai sumber yang mempengaruhi iklim dan tata air disekitarnya. Hutan sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem demi kelangsungan makhluk hidup. Hutan yang belum pernah disentuh oleh tangan manusia akan memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan hutan yang sering diperlakukan sembarangan. Oleh karena itu, keberadaan hutan harus terus dijaga dan dilestarikan demi anak cucu penerus bangsa ini.
Hutan memiliki banyak pohon-pohon dengan masa hidup bertahun-tahun. Tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian serta buah-buah yang memiliki masa hidup pendek dengan masa panen yang cepat. Berbeda dengan pohon-pohon atau pepohonan yang bisa tumbuh tinggi ke atas hingga mencapai pencakar langit seperti pohon damar salah satunya. Pohon-pohon inilah yang memberikan kehidupan bagi makhluk hidup di sekitarnya. Tanpa adanya hutan sebagai tempat penghirup udara yang segar, maka kehidupan dan jumlah oksigen akan berkurang.
 Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumber daya alam berupa kayu yang berasal dari pohon-pohon yang berada didalam hutan tersebut, melainkan masih banyak lagi yang terkandung di dalam seperti budidaya tanaman di dalam hutan. Salah satunya seperti tanaman-tanaman langka yang secara sengaja di tempatkan di dalam hutan agar memiliki banyak perkembangan dan hutan pun menjadikan daerah yang sejuk dengan penyinaran sinar matahari yang baik sehingga laju pertumbuhan tanaman yang sengaja di kembang biakkan menjadi bertambah.
Banyaknya pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang berada di dalam hutan menjadikan hutan sebagai tempat yang baik untuk menghirup udara yang segar saat pagi hari. Di pagi hari inilah belum banyaknya aktivitas manusia sehingga dengan mudahnya kita dapat menghirup oksigen yang kita perlukan dengan melakukan jogging bersama teman-teman.
 Dapat kita bayangkan jika kurangnya pohon-pohon, pasti akan menyebabkan daerah tersebut menjadi gersang dan panas tanpa adanya tempat berteduh. Polusi udara yang kian bertambah setiap menit nya menyebabkan tubuh kita kekurangan oksigen sehingga sering sesak nafas atau batuk-batuk serta alergi tersendiri bagi sebagian orang. Miris, bahkan ironis. Jumlah hutan di dunia tiap tahunnya kni berkurang akibat ulah manusia yang tidak dapat di pertanggung jawabkan.
Manusia terus mengambil kekayaan yang ada di dalam hutan tanpa adanya reboisasi atau penanaman kembali bagi pohon-pohon yang telah mereka tebang. Tanpa adanya reboisasi maka hutan akan menjadi rusak. Bila hal ini terus saja kita biarkan tanpa adanya tindakan, bagaimana nasib anak cucu kita nanti? Apa yang terjadi bila hutan habis? Bumi akan panas dan tidak akan seimbang lagi. Dari hal sepele akan mengaibatkan dampak yang sangat serius bagi banyak mahluk hidup.
            Banyaknya pembalakan atau penebangan hutan secara liar mengakibatkan kurangnya daerah resapan air. Pembukaan lahan baru dengan cara dibakar menyababkan polusi udara. Kurangnya respon dalam konservasi hutan bakau mengakibatkan berkurangnya jenis flora dan fauna pada hulu sungai hutan bakau tersebut. Pemakaian kendaraan bermotor secara tidak teratur dapat menyumbang penyakit berupa perlakuan polusi udara sehingga penghirup akan merasakan dampak yang buruk. Peristiwa-peristiwa tersebut jika dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan dampak yang kurrang baik bagi kehidupan makhluk hidup selanjutnya.
            Hutan mengontrol fluktuasi debit air pada sungai saat musim hujan tiba sehingga tidak akan meluap dan tidak akan kering saat musim kemarau tiba. Jika banyak ulah tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan penebangan hutan secara liar, maka akan terjadi kerusakan hutan sebagai paru-paru dunia ini. Sedikit atau kecil ulah yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak akan berdampak pada kerusakan yang tidak akan kita duga. Kerusakan lingkungan hutan seperti ini dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi lingkungan disekitarnya seperti terjadinya banjir, tanah longsor, kurangnya daerah resapan air, badai akan menigkat baik kekuatan ataupun jumlahnya, kelestarian flora dan fauna akan terancam punah, terjadi gempa bumi akibat banyak tanah yang retak, kekeringan, kurangnya pemukiman, kurangnya udara segar dan lain sebagainya.
Banjir saat musim hujan tiba dan kekeringan saat musim kemarau merupakan contoh dari tidak berfungsinya hutan secara normal dalam menjaga tata air. Kurangnya kekuatan dari dalam tanah mengakibatnya terjadinya tanah longsor. Tidak menghemat pemakaian kendaraan bermotor mengakibatkan polusi udara saat dihirup terlebih saat siang hari. Peristiwa seperti ini sudah tidak jarang kita temui, bahkan ini menjadikan sebagai hal yang biasa saja tanpa adanya kesadaraan dan tindakan yang serius dari kita semua. Hal ini dapat kita laksanakan dengan adanya kesadaraan dalam diri masing-masing individu.
 Kurangnya kayu di dalam hutan membuat manusia yang akan memenuhi kebutuhan hidupnya berkurang dan otomatis manusia itu mencari hutan baru sebagai tempat pembalakan yang baru lagi. Jika hal itu dilakukan secara terus menerus pastinya kayu di dalam hutan akan habis dan pohon-pohon akan berkurang.
Untuk itu menjaga hutan sangat penting kita lakukan. Banyak cara yang dilakukan pemerintah demi melestarikan hutan untuk generasi penerus bangsa ini. Bebeerapa kawasan hutan telah ditetapkan sebagai cagar alam dan suaka margasatwa. Jika pemerintah telah menetapkan ketetapan ini, maka hutan tersebut tidak boleh di tebang secara liar dan menjadi hutan lindung.
Banyak cara yang di lakukan untuk melestarikan hutan, diantaranya :
1.      Melakukan sistem tebang pilih, dengan memilih tanaman atau pepohonan yang sudah tua dan kayunya dapat di manfaatkan dengan kualitas yang baik.
2.      Melakukan tebang tanam, yaitu dengan menebang pohon-pohon yang tua dan melakukan penanaman kembali atau reboisasi. Dengan demikian kelestarian hutan tetap terjaga.
3.      Mencegah penebangan hutan liar atau illegal logging. Kasus ini semakin parah saat ini yang menyebabkan hutan-hutan semakin sedikit dan menyepit.
4.      Melakukan penghijauan kembali pada daerah yang mulai tandus untuk mencegah kerusakan hutan dan bencana banjir.
Apakah  kita bisa membuat satu perubahan demi dunia ini??? Tentunya bisa. Dengan melakukan perlahan-lahan membuat satu nyawa dapat hidup.
Melakukan konservasi hutan adalah hal yang sangat mudah kita lakukan yaitu dengan tidak menebang hutan sembarangan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul, gersang dan sudah tidak adanya tempat untu berteduh. Menjaga pepohonan untuk tetap berdiri sehingga berbagai tanaman dan hewan memiliki tempat tinggal. Hutan-hutan yang dijaga dengan baik menghasilkan pasokan kayu, makanan, obat-obatan herbal dan air tentunya.
Bayangkan saja jika kutub utara dan kutub selatan mencair ! pastinya debit air laut akan  meningkat, suhu udara menjadi panas. Hal ini terjadi pemanasan global atau global warming. Makhluk hidup di muka bumi akan tenggelam bersama banyaknya debit air laut. Sungguh mengerikan.
Hutan menjaga air bersih dan menyimpan air. Tanpa adanya hutan pasokan air demi kebutuhan hidup akan  berkurang dan kebutuhan air tidak memadai. Hutan Indonesia terkenal dengan berbagai jenis keanekaragaman hayatinya. Mengingat Indonesia terletak di tengah-tengah garis khatulistiwa sehingga memiliki tiga daerah persebaran flora dan faunanya. Dengan memiliki kekayaan berupa beragam jenis flora dan fauna inilah seharusnya kita sadar dan tetap menjaga demi pelestarian keanekaragaman ini.
Pohon menyimpan banyak karbon untuk menghindari perubahan iklim dan dampaknya. Saat ini saja sudah kita rasakan, bagaimana teriknya di bawah sinar matahari tanpa adanya tempat berteduh. Atmosfer sudah banyak yang bolong sehingga saat siang hari kita merasakan cuaca yang sangat terik dan dapat membuat tubuh menjadi gosong karena sinar ultraviolet menyentuh kulit kita secara langsung tapa adanya tempat pembiasan terlebih dahulu.
Beberapa hutan memiliki nilai konservasi tinggi yang berkarakteristik sebagai berikut:
1.      Kaya karbon, seperti lahan gambut.
2.      Kaya keanekaragaman hayati.
3.      Mampu mencegah erosi tanah.
4.      Memiliki habitat yang dihuni satwa langka.
5.      Berperan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam hayati. Sekitar 30% jenis hewan dan tumbuhan yang ada di muka bumi berada di Indonesia. Seiring dengan ditemukannya jenis-jenis baru, masih banyak ratusan bahkan ribuan jenis makhluk hidup terancam punah dan mengalami kepunahan. Makhluk hidup yang terancam punah keberadaannya sudah sangat edikit serta memiliki tingkat perkembangbiakan yang lambat. Manusia adalah faktor utma penyebab kepunahan tersebut dengan pemburuan dan penebangan hutan liar.
Selain diakibatkan oleh manusia, hewan dan tumbuhan yang teramcam punah diakbatkan karena kondisi alam. Mereka tidak bisa menyesuaikan dengan alam sekitanya sehingga hewan dn tubuhan tersebut punah. Terjadinya bencana alam dapat menyebabkan hewab dan tumbuhan terncam punah.
Idonesia memiliki banyak jenis hewan yang ada di dalam hutan. Seperti orangutan, komodo,anoa,burung jalak bali, burung kakak tua jambul kuning, harimau sumatra, badak jawa, burung cendrawasih, burung maleo, dan lain sebagainya.
Ancaman kepunahan hewan tersebut sangat memprihatinkan. Jika satu jenis hewan punah, tidak akan ada lagi hewan yang menggantikannya. Ada juga tanaman yang terncam punah keberadaannya, yaitu Raflesia arnoldi,kantong semar, cendana, gaharu, meranti, dan lain sebagainya.
Pelestarian alam berarti pengaturan terhadap alam dan lingkungan untuk melindungi hewan dan tumbuhan yang terancam punah. Jika hal itu terjadi manusia akan mengalami kerugian. Hewan dan tumbuhan yang punah tidak akan muncul lagi. Keberadaan hewan dan tumbuhan sangat penting bagi manusia. Setiap jenis hewan dan tumbuhan memiliki peran dalam menjaga keseimbanagn lingkungan.
Hilangnya beberpa jenis hewan dan tumbuhan sangat penting meengaruhi kehidupan. Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat dijadikan sumber pendapatan. Selain itu, hewan dan tumbuhan memberikan keindahan terhadap alam imi.
Cara yang dilakukan untuk melestarikan hewan dan tumbuhan umumnya dengan menyediakan segala kebutuhannya. Diantaranya menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal yang memadai.
Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan dapat dilakukan dengan cara in situ dan ex situ.
1.        Pelestarian In situ
Merupakan pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut berada. Contohnya adalah suaka margasatwa, hutan lindung dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan yang melindungi tumbuhan. Adapun taman nasional merupakan kawasan yang melindungi hewan dan tumbuhan.


2.        Pelestarian Ex situ
Merupakan pelestarian yang dilakukan diluar tempat aslinya. Hal ini dilakukan karena hewan dan tumbuhan kehlangan tempat tinggal aslinya. Pelestarian ini dilakukan sebagai upaya rehabilitasi, penangkaran maupun pembiakan hewan atau tumbuahan langka. Contohnya kebun botani, taman safari, kebun binatang dan penangkaran.

Pelestarian alam harus di mulai dari hal yang kecil, terutama dari diri kita sendiri. Di antara dengan mensyukuri pemberian Tuhan dengan cara menjaga, melestarikan, dan menyayanginya dengan tidak merusak hewan atau tumbuhan di sekitar baik di dalam hutan maupun diluar hutan. Hal ini akan memberikan kesadaraan bagi kita semua untuk berusaha melestarikan alam. Dengan demikian, generasi penetus setelah kita dapat ikut menikmati alam yang indah ini.
                                    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar