PARU-PARU DUNIAKU !!!
OLEH : DINI
LINDA ARYANTI
Hutan
adalah sebuah kawasan oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan
semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi
sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika,
serta pelestari tanah dan permukaan salah satu aspek Biosfer bumi yang sangat
penting.
Sudah
tidak asing lagi di telinga kita, paru-paru dunia ini tak lain adalah hutan.
Hutan disebut sebagai paru-paru dunia karena memiliki fungsi sebagai sumber
yang mempengaruhi iklim dan tata air disekitarnya. Hutan sangat penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem demi kelangsungan makhluk hidup. Hutan yang
belum pernah disentuh oleh tangan manusia akan memiliki kualitas lebih baik
dibandingkan dengan hutan yang sering diperlakukan sembarangan. Oleh karena
itu, keberadaan hutan harus terus dijaga dan dilestarikan demi anak cucu
penerus bangsa ini.
Hutan
memiliki banyak pohon-pohon dengan masa hidup bertahun-tahun. Tentu berbeda
dengan sayur-sayuran atau padi-padian serta buah-buah yang memiliki masa hidup
pendek dengan masa panen yang cepat. Berbeda dengan pohon-pohon atau pepohonan
yang bisa tumbuh tinggi ke atas hingga mencapai pencakar langit seperti pohon
damar salah satunya. Pohon-pohon inilah yang memberikan kehidupan bagi makhluk
hidup di sekitarnya. Tanpa adanya hutan sebagai tempat penghirup udara yang
segar, maka kehidupan dan jumlah oksigen akan berkurang.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya
menyimpan sumber daya alam berupa kayu yang berasal dari pohon-pohon yang
berada didalam hutan tersebut, melainkan masih banyak lagi yang terkandung di
dalam seperti budidaya tanaman di dalam hutan. Salah satunya seperti
tanaman-tanaman langka yang secara sengaja di tempatkan di dalam hutan agar
memiliki banyak perkembangan dan hutan pun menjadikan daerah yang sejuk dengan
penyinaran sinar matahari yang baik sehingga laju pertumbuhan tanaman yang
sengaja di kembang biakkan menjadi bertambah.
Banyaknya
pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang berada di dalam hutan menjadikan hutan
sebagai tempat yang baik untuk menghirup udara yang segar saat pagi hari. Di
pagi hari inilah belum banyaknya aktivitas manusia sehingga dengan mudahnya
kita dapat menghirup oksigen yang kita perlukan dengan melakukan jogging
bersama teman-teman.
Dapat kita bayangkan jika kurangnya
pohon-pohon, pasti akan menyebabkan daerah tersebut menjadi gersang dan panas
tanpa adanya tempat berteduh. Polusi udara yang kian bertambah setiap menit nya
menyebabkan tubuh kita kekurangan oksigen sehingga sering sesak nafas atau
batuk-batuk serta alergi tersendiri bagi sebagian orang. Miris, bahkan ironis.
Jumlah hutan di dunia tiap tahunnya kni berkurang akibat ulah manusia yang
tidak dapat di pertanggung jawabkan.
Manusia
terus mengambil kekayaan yang ada di dalam hutan tanpa adanya reboisasi atau
penanaman kembali bagi pohon-pohon yang telah mereka tebang. Tanpa adanya
reboisasi maka hutan akan menjadi rusak. Bila hal ini terus saja kita biarkan
tanpa adanya tindakan, bagaimana nasib anak cucu kita nanti? Apa yang terjadi
bila hutan habis? Bumi akan panas dan tidak akan seimbang lagi. Dari hal sepele
akan mengaibatkan dampak yang sangat serius bagi banyak mahluk hidup.
Banyaknya pembalakan atau penebangan
hutan secara liar mengakibatkan kurangnya daerah resapan air. Pembukaan lahan
baru dengan cara dibakar menyababkan polusi udara. Kurangnya respon dalam
konservasi hutan bakau mengakibatkan berkurangnya jenis flora dan fauna pada
hulu sungai hutan bakau tersebut. Pemakaian kendaraan bermotor secara tidak
teratur dapat menyumbang penyakit berupa perlakuan polusi udara sehingga
penghirup akan merasakan dampak yang buruk. Peristiwa-peristiwa tersebut jika
dilakukan secara terus menerus akan menyebabkan dampak yang kurrang baik bagi
kehidupan makhluk hidup selanjutnya.
Hutan mengontrol fluktuasi debit air
pada sungai saat musim hujan tiba sehingga tidak akan meluap dan tidak akan
kering saat musim kemarau tiba. Jika banyak ulah tangan-tangan yang tidak
bertanggung jawab dengan melakukan penebangan hutan secara liar, maka akan
terjadi kerusakan hutan sebagai paru-paru dunia ini. Sedikit atau kecil ulah
yang dilakukan baik sengaja ataupun tidak akan berdampak pada kerusakan yang
tidak akan kita duga. Kerusakan lingkungan hutan seperti ini dapat
mengakibatkan dampak yang buruk bagi lingkungan disekitarnya seperti terjadinya
banjir, tanah longsor, kurangnya daerah resapan air, badai akan menigkat baik
kekuatan ataupun jumlahnya, kelestarian flora dan fauna akan terancam punah,
terjadi gempa bumi akibat banyak tanah yang retak, kekeringan, kurangnya
pemukiman, kurangnya udara segar dan lain sebagainya.
Banjir
saat musim hujan tiba dan kekeringan saat musim kemarau merupakan contoh dari
tidak berfungsinya hutan secara normal dalam menjaga tata air. Kurangnya
kekuatan dari dalam tanah mengakibatnya terjadinya tanah longsor. Tidak
menghemat pemakaian kendaraan bermotor mengakibatkan polusi udara saat dihirup
terlebih saat siang hari. Peristiwa seperti ini sudah tidak jarang kita temui,
bahkan ini menjadikan sebagai hal yang biasa saja tanpa adanya kesadaraan dan
tindakan yang serius dari kita semua. Hal ini dapat kita laksanakan dengan
adanya kesadaraan dalam diri masing-masing individu.
Kurangnya kayu di dalam hutan membuat manusia
yang akan memenuhi kebutuhan hidupnya berkurang dan otomatis manusia itu
mencari hutan baru sebagai tempat pembalakan yang baru lagi. Jika hal itu
dilakukan secara terus menerus pastinya kayu di dalam hutan akan habis dan
pohon-pohon akan berkurang.
Untuk
itu menjaga hutan sangat penting kita lakukan. Banyak cara yang dilakukan
pemerintah demi melestarikan hutan untuk generasi penerus bangsa ini. Bebeerapa
kawasan hutan telah ditetapkan sebagai cagar alam dan suaka margasatwa. Jika
pemerintah telah menetapkan ketetapan ini, maka hutan tersebut tidak boleh di
tebang secara liar dan menjadi hutan lindung.
Banyak
cara yang di lakukan untuk melestarikan hutan, diantaranya :
1. Melakukan
sistem tebang pilih, dengan memilih tanaman atau pepohonan yang sudah tua dan
kayunya dapat di manfaatkan dengan kualitas yang baik.
2. Melakukan
tebang tanam, yaitu dengan menebang pohon-pohon yang tua dan melakukan penanaman
kembali atau reboisasi. Dengan demikian kelestarian hutan tetap terjaga.
3. Mencegah
penebangan hutan liar atau illegal logging. Kasus ini semakin parah saat ini
yang menyebabkan hutan-hutan semakin sedikit dan menyepit.
4. Melakukan
penghijauan kembali pada daerah yang mulai tandus untuk mencegah kerusakan
hutan dan bencana banjir.
Apakah
kita bisa membuat satu perubahan demi
dunia ini??? Tentunya bisa. Dengan melakukan perlahan-lahan membuat satu nyawa
dapat hidup.
Melakukan
konservasi hutan adalah hal yang sangat mudah kita lakukan yaitu dengan tidak
menebang hutan sembarangan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul, gersang dan
sudah tidak adanya tempat untu berteduh. Menjaga pepohonan untuk tetap berdiri
sehingga berbagai tanaman dan hewan memiliki tempat tinggal. Hutan-hutan yang
dijaga dengan baik menghasilkan pasokan kayu, makanan, obat-obatan herbal dan
air tentunya.
Bayangkan
saja jika kutub utara dan kutub selatan mencair ! pastinya debit air laut
akan meningkat, suhu udara menjadi
panas. Hal ini terjadi pemanasan global atau global warming. Makhluk hidup di
muka bumi akan tenggelam bersama banyaknya debit air laut. Sungguh mengerikan.
Hutan
menjaga air bersih dan menyimpan air. Tanpa adanya hutan pasokan air demi
kebutuhan hidup akan berkurang dan
kebutuhan air tidak memadai. Hutan Indonesia terkenal dengan berbagai jenis
keanekaragaman hayatinya. Mengingat Indonesia terletak di tengah-tengah garis
khatulistiwa sehingga memiliki tiga daerah persebaran flora dan faunanya.
Dengan memiliki kekayaan berupa beragam jenis flora dan fauna inilah seharusnya
kita sadar dan tetap menjaga demi pelestarian keanekaragaman ini.
Pohon
menyimpan banyak karbon untuk menghindari perubahan iklim dan dampaknya. Saat
ini saja sudah kita rasakan, bagaimana teriknya di bawah sinar matahari tanpa
adanya tempat berteduh. Atmosfer sudah banyak yang bolong sehingga saat siang
hari kita merasakan cuaca yang sangat terik dan dapat membuat tubuh menjadi
gosong karena sinar ultraviolet menyentuh kulit kita secara langsung tapa
adanya tempat pembiasan terlebih dahulu.
Beberapa
hutan memiliki nilai konservasi tinggi yang berkarakteristik sebagai berikut:
1. Kaya
karbon, seperti lahan gambut.
2. Kaya
keanekaragaman hayati.
3. Mampu
mencegah erosi tanah.
4. Memiliki
habitat yang dihuni satwa langka.
5. Berperan
penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
Indonesia
merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam hayati. Sekitar 30%
jenis hewan dan tumbuhan yang ada di muka bumi berada di Indonesia. Seiring
dengan ditemukannya jenis-jenis baru, masih banyak ratusan bahkan ribuan jenis
makhluk hidup terancam punah dan mengalami kepunahan. Makhluk hidup yang
terancam punah keberadaannya sudah sangat edikit serta memiliki tingkat
perkembangbiakan yang lambat. Manusia adalah faktor utma penyebab kepunahan
tersebut dengan pemburuan dan penebangan hutan liar.
Selain
diakibatkan oleh manusia, hewan dan tumbuhan yang teramcam punah diakbatkan
karena kondisi alam. Mereka tidak bisa menyesuaikan dengan alam sekitanya
sehingga hewan dn tubuhan tersebut punah. Terjadinya bencana alam dapat menyebabkan
hewab dan tumbuhan terncam punah.
Idonesia
memiliki banyak jenis hewan yang ada di dalam hutan. Seperti orangutan,
komodo,anoa,burung jalak bali, burung kakak tua jambul kuning, harimau sumatra,
badak jawa, burung cendrawasih, burung maleo, dan lain sebagainya.
Ancaman
kepunahan hewan tersebut sangat memprihatinkan. Jika satu jenis hewan punah,
tidak akan ada lagi hewan yang menggantikannya. Ada juga tanaman yang terncam
punah keberadaannya, yaitu Raflesia
arnoldi,kantong semar, cendana, gaharu, meranti, dan lain sebagainya.
Pelestarian
alam berarti pengaturan terhadap alam dan lingkungan untuk melindungi hewan dan
tumbuhan yang terancam punah. Jika hal itu terjadi manusia akan mengalami
kerugian. Hewan dan tumbuhan yang punah tidak akan muncul lagi. Keberadaan
hewan dan tumbuhan sangat penting bagi manusia. Setiap jenis hewan dan tumbuhan
memiliki peran dalam menjaga keseimbanagn lingkungan.
Hilangnya
beberpa jenis hewan dan tumbuhan sangat penting meengaruhi kehidupan. Berbagai
jenis hewan dan tumbuhan dapat dijadikan sumber pendapatan. Selain itu, hewan
dan tumbuhan memberikan keindahan terhadap alam imi.
Cara
yang dilakukan untuk melestarikan hewan dan tumbuhan umumnya dengan menyediakan
segala kebutuhannya. Diantaranya menyediakan makanan, air, dan tempat tinggal
yang memadai.
Usaha
pelestarian hewan dan tumbuhan dapat dilakukan dengan cara in situ dan ex situ.
1.
Pelestarian In situ
Merupakan
pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut
berada. Contohnya adalah suaka margasatwa, hutan lindung dan taman nasional.
Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung
merupakan kawasan yang melindungi tumbuhan. Adapun taman nasional merupakan
kawasan yang melindungi hewan dan tumbuhan.
2.
Pelestarian Ex situ
Merupakan pelestarian yang
dilakukan diluar tempat aslinya. Hal ini dilakukan karena hewan dan tumbuhan
kehlangan tempat tinggal aslinya. Pelestarian ini dilakukan sebagai upaya
rehabilitasi, penangkaran maupun pembiakan hewan atau tumbuahan langka.
Contohnya kebun botani, taman safari, kebun binatang dan penangkaran.
Pelestarian alam
harus di mulai dari hal yang kecil, terutama dari diri kita sendiri. Di antara
dengan mensyukuri pemberian Tuhan dengan cara menjaga, melestarikan, dan
menyayanginya dengan tidak merusak hewan atau tumbuhan di sekitar baik di dalam
hutan maupun diluar hutan. Hal ini akan memberikan kesadaraan bagi kita semua
untuk berusaha melestarikan alam. Dengan demikian, generasi penetus setelah
kita dapat ikut menikmati alam yang indah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar