ORANG MISKIN BOLEHKAH SAKIT???
OLEH : DINI LINDA ARYANTI
“Orang
miskin bolehkah sakit???”
Ini
ungkapan yang mungkin pernah kita dengar untuk orang miskin. Kasus kurangnya
pengobatan yang melayani orang miskin mungkin belum bisa dilakukan dengan cara yang
optimal. Ini disebabkan karena kurangnya biaya yang tidak dimiliki rakyat
bawahan. Orang hanya memandang sebelah mata tentang kasus yang sering kita
jumpai ini. Dengan pertumbuhan penduduk yang begitu padat di Indonesia,
menyebabkan banyaknya rakyat miskin sehingga pelayanan mereka tentang
pengobatan sering tebengkalai. Sangat tidak adil bagi mereka yang sangat
berkekurangan. Pelayanan yang lamban ini menyebabkan banyaknya nyawa miskin
yang hilang tanpa adanya penanganan. Maka dari konsep tersebut muncullah pameo
“Orang miskin dilarang sakit”. Sungguh miris. Bagai langit dan bumi yang sangat
berjauhan. Seperti si kaya dan si miskin yang diperlakukan sangat jauh berbeda.
Janji-janji
pemerintah saat berkampanye di depan rakyat Indonesia hanya omong kosong.
Nyataya hingga kini masih begitu banyak lambatnya penanganan yang di tangani
pihak rumah sakit kepada rakyat miskin. Mungkin yang kita ketahui saat ini
sudah banyak rumah sakit yang menerima jasa Jaminan Kesehehatan Masyarakat
(JAMKESMAS) dan Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) miskin, tetapi faktanya ada
beberapa rumah sakit provinsi yang belum bisa menerima jasa seperti itu. Hal
ini disebabkan karena “Ada Uang Ada Barang”. Semboyan itu sudah tak asing di
telinga kita. Benar saja jika pelayanan yang baik di lakukan dengan cara yang
baik pula. Dalam hal ini yaitu uang.
Masyarakat
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya tanpa adanya
ketergantungan dengan status sosial ekonominya. Berbagai cara di lakukan
masyarkat untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi orang miskin.
Akan tetapi, dalam sistem pembiayaan dimana dilakukan pembiayaan pada
masyarakat atau pemerintah sebelum sakit.
Padatnya
pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini banyak berdampak kepada rakyat. Rakyat miskin
terdesak melakukan pencurian demi mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan
membeli secanting beras. Gedung-gedung bertingkat, luasnya area kebun kelapa
sawit, warnet-warnet berserakan, mall-mall bertebaran, orang-orang berlomba
membuka warung-warung demi mencukupi kebutuhan sehingga lahan kosong sulit
ditemukan dengan tidak seimbangnya pertumbuahn penduduk di Indonesia yang
menyebabkan banyaknya pengangguran dimana-mana. Pengangguran disebabkan
banyaknya penduduk serta sempitnya lahan pekerjaan. Orang miskin yang terhimpit
oleh perekonomiannya banyak yang putus sekolah demi membantu orang tua untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebenarnya, program Jamkesmas dan
Jamkesda adalah implementasi dari sistem yang dilakukan oleh pemerintah untuk
dapat meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di
daerah-daerah. Pemerintah telah membayar premi untuk masyarakat miskin sehingga
memberikan pelayanan yang berkualitas bagi peserta Jamkesmas dan Jamkesda.
Tanpa menutup mata, diakui bahwa tindakan ini memberikan dampak yang begitu
baik bagi banyak masyarakat yang kurang mampu tentang pembiayaan kesehatan ini
dan dapat menyelamatkan banyak jiwa yaang terselamatkan. Dahulu masyarakat
kurang mampu takut dan tidak berani untuk datang ke rumah sakit untuk
memeriksakan penyakitnya dengan membayangkan mahalnya biaya yang akan mereka
keluarkan. Namun kini masalah ini perlahan sudah tertanggulangi.
Kehidupan manusia baik yang menyangkut
kelahiran, kematian, pertumbuhan, mobilitas kepadatan, kualitas penduduk,
jaminan kesehatan,dan lain-lain terjadi di lapisan antroposfer. Dengan
mengetahui data-data kependudukan kita dapat memprediksikan banyak kepentingan
baik dalam dunia perdagangan, industri, pendidikan, kesehatan, pariwisata,
serta aktivitas sosial dan budaya, serta lainnya.
Data kependudukan digunakan
pemerintah sebagai pertimbangan dalam rangka menyusun kebijakan yang berkaitan
dengan masalah sosial. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kemakmuran
bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat wajib memberikan data
kependudukan kita masing-masing secara benar dan objektif. Hal ini dimaksudkan
agar data kependudukan yang terhimpun merupakan data yang objektif yang dapat
dipedomani oleh pemerintah dalam penyusunan kebijakannya. Sebaliknya, apabila
data kependudukan yang terhimpun merupakan data yang salah dan palsu,
pemerintah dapat melakukan kesalahan dalam memprediksikan kebijakan terhadap
masyarakat itu sendiri. Secara umum data-data kependudukan itu akan dihimpun
sekurang-kurangnya setiap sepuluh tahun sekali dalam sensus penduduk.
Walaupun sudah ada jaminan kesehatan
lebih dari 105 juta penduduk miskin, namun sampai saat ini masih saja ada yang
mengaku bahwa mereka belum memiliki surat Jaminan Kesehatan rakyat miskin. Ini
menunjukkan bahwa belum tepatnya pendataan yang dilakukan di Indonesia sehingga
masih ada yang mengaku bahwa belum terdaftar dalam Jaminan Kesehatan bagi
rakyat kurang mampu. Ataukah banyak rakyat miskin di Indonesia???
Kebijakan pemerintah melalui program
Keluarga Berencana serta program kependudukan dunia dalam mengupayakan
pertumbuhan penduduk nol (zero population
growth). Kebijakan ini merupakan suatu pola pikir yang biajaksana agar di
bumi ini tidak memiliki penduduk yang banyak atau padatnya manusia di muka bumi
(over population) Perkembangan dapat
dikelakkan dengan aktivitas pembatasan penduduk dengan memiliki prinsip “Dua
Anak Cukup”. Dengan memprogram sistem tersebut maka di Indonesia tidak akan
memiliki penduduk yang berlebihan dan masih memiliki lahan yang luas untuk
lahan pertanian bukan lahan yang dibangun untuk kepentingan beberapa orang
saja.
Indonesia adalah negara yang
memiliki popolasi manusia yang cukup padat dan banyak setelah Amerika Serikat.
Penduduk yang banyak membuat kebutuhan sumber daya alam juga akan semakin
banyak. Namun di Indonesia pengolahan sumber daya alam hanya saja menjadi
bayangan untuk dapat kita nikmati. Banyak nya sumber daya alam Indonesia yang
kita ekspor keluar negeri menyebabkan masyarakat Indonesia kekurangan sumber
daya alam tersebut. Misalnya saja beras. Indonesia merupakan negara pemasok
beras terbesar terhadap Thailand. Padahal Indonesia sebagian besar
masyarakatnya bekerja sebagai buruh tani. Sungguh disayangkan.
Adanya tekanan penduduk terhadap
daya dukung lingkungan menjadi masalah yang rumit untuk diatasi. Kepentingan
untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak yang luas di lahan yang kosong
kini semakin sempit seperti daerah aliran sungai, daerah resapan air,
pertanian, dan penyediaan sumber daya alam dal lain sebagainya. Keduanya tidak
dapat dipisahkan demi menjaga keseimbangan alam agar tidak rusak.
Jumlah penduduk yang tinggi, membuat
daerah atau lahan semakin sempit. Banyak nya penduduk yang sembarangan terhadap
permasalahan lingkungan menyebabkan terjadinya bencana alam, seperti banjir,
tanah longsor, hujan badai, gempa bumi dan lain sebagainya. Hal ini bisa saja
terjadi jika masyarakat tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan
disekitarnya.
Jumlah penduduk Indonesia mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Program KB yang di rancangkan pemerintah kini
mulai berjalan dengan baik. Namun, masih saja jumlah penduduk di Indonesia
terus saja mengalami kenaikan yang sangat drastis dri tahun ke tahun. Dengan
keluarnya Surat Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1970, Lembaga Keluarga Berencana
diubah menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang
merupakan lembaga resmi pemerintah. BKKBN berfungsi melakukan koordinasi
terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan program secara nasional. Program KB bertujuan
untuk menurunkan laju pertumbuhan, memperbaiki kesehatan ibu dan anak,
mempermudah sikap orang tua dalam bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, baik
dalam pemberian makan, kesehatan, maupun pendidikan serta memperbanyak
kesempatan atau waktu khususnya bagi wanita untuk melakukan kegiatan lain.
Faktor-faktor
yang menambah jumlah penduduk adalah kelahiran dan pendatang (imigrasi),
sedangkan faktor-faktor yang mengurangi jumah penduduk adalah kematian dan
emigrasi. permasalahan yang muncul terkait jumlah penduduk yang banyak adalah
kurangnya penyediaan lapangan pekerjaan. Kebutuhan menuntut mereka untuk dapat
bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat lebih
senang begantung pada mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan.
Hal ini tentu saja dapat membuat banyak nya para pengangguran.
Pengangguran
yang berlimpah menyebabkan banyaknya kejahatan yang mulai menjamur dimana-mana.
Tak jarang juga ada pedagang makanan pinggir jalan yang menjajakan makanan nya
yang mengandung bahan kimia yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh secara
terus menerus. Tuntutan ekonomi yang terus menghantui, mengharuskan mereka
untuk berbuat curang dalam berbinis atau berusaha dalam melakukan pekerjaan
tersebut. Tingginya angka pengangguran mengahalalkan banyak cara masyarakat
untuk mendapatkan pekerjaan. Pengangguran yang tinggi, maka rasio
ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk
penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat
kemiskinan semakin tinggi.
Ibukota
Jakarta Indonesia contohnya. Kemacetan adalah hal yang sudah biasa kita lihat
di televisi. Meningkatnya kepadatan penduduk dan bertambahnya jumlah kendaraan
baik sepeda motor atau kendaraan roda empat cukup banyak menyumbang polusi yang
membumbung di udara. Hal ini menjadikan udara tercemar dan banyak nya jumlah
penduduk di Jakarta maka jumlah sampah makin menumpuk pula. Penyakit banyak
menjamur dimana-mana. Lingkungan tercemar, banjir melanda saat musim hujan, dan
kurangnya daerah resapan air di Jakarta menyebabkan ibukota Jakarta sudah tidak
asri lagi lingkungannya untuk di hirup karena jika di hirup akan menyebabkan
sesak nafas.
Kerusakan
lingkungan yang dilakukan manusia jauh lebih besar dampaknya dibandingkan
dengan kerusakan alam yang disebabkan oleh proses alam itu sendiri. Kerusakan
lingkungan yang disebankan oleh manusia berupa pencemaran lingkungan,
penebangan pohon di hutan secara liar, dan lain sebagainya. Limbah-limbah yang
dibuang baik dalam bentuk cair maupun dalam bentuk padat, tentunya akan merusak
lingkungan disekitarnya jika melebihi ambang batas. Penebangan hutan secara ilegal
untuk keperluan industri, lahan perkebunan, dan kebutuhan lainnya akan
mnimbulkan kerusakan lingkungan yang luar biasa. Karena jika pohon-pohon di
tebang maka daerah resapan air akan berkurang dan akan terjadi bencana alam
berupa banjir dan tanah longsor dan terancamnya kepunahan flora dan fauna.
Masalah
mengenai kepadatan penduduk dengan lingkungan hidup sangatlah tidak dapat di
pisahkan. Karena jumlah penduduk yang dapat membangun negara yang baik maka
akan memberikan dampak yang baik pula pada lingkungan disekitarya jika penduduk
tersebut sadar akan pentingnya lingkungan bagi tempat tinggal dan tempat
pencarian lahan pekerjaan bagi mereka semua.
Bumi
ini diwariskan dari nenek moyang kita untuk anak cucu selanjutnya agar dapat
menikmati lingkungan atau bumi dengan baik. Oleh karena itu kemajuan pembangunan sangat
diharapkan untuk membentuk kehidupan penduduk dan masyarakat yang baik.
Masyarakat
kurang mampu sebaiknya melakukan sedikit perubahan dengan mencari pekerjaan
yang baik dengan memiliki kemampuan yang baik pula agar mendapatkan penghasilan
yang lebih untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup nya. Dari pendidikan, kesehata,
makanan, minuman, dan lain sebagainya untuk menuju masyarakat yang madani.
Pertumbuhan
jumlah penduduk di negara berkembang jauh lebih pesat dibandingkan di negara
maju. Negara maju memiliki kualitas pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan
dengan negara berkembang. Banyak penduduk Indonesia yang rela pergi keluar
negeri untuk melakukan pengobatan yang memilki
kualitas pelayanan yang jauh lebih baik di bandingkan dengan negara
berkembang di negara sendiri misalnya. Mereka mencari pelayanan yang lebih baik
agar mendapatkan kesehatan yang cepat membaik. Tidak hal nya di Indonesia yang
melululantakkan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan yanag walaupun
belum dilakukan secara optiamal. Mereka percaya bahwa mereka bisa sembuh dengan
penanganan yang baik walaupun di dalam negeri mereka sendri. Sangat memprihatinkan.
Pelayanan
yang kurang baik, sarana dan pra sarana yang tidak memadai di rumah sakit bagi
rakyat kurang mampu sangatlah di sayangkan. Mereka terbaring di lantai, di
biarkan oleh petugas rumah sakit hingga akhirnya nyawa pun hilang, terbujur
kaku di atas lantai dengan tubuh telah menjadi dingin.
Indonesia
di kenal penduduk luar negeri adalah masyarakat yang ramah, murah senyum, dan
suka menolong. Namun tidak sebanding yang terjadi di rumah sakit seperti ini.
Mungkin di antara kalian sudah pernah mendengar ada kasus rakyat miskin yang
tidak mendapatkan pelayanan yang kuang baik di sebuah rumah sakit. Mereka rela
menunggu berhari-hari demi bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
Jumlah
penduduk yang meningkat banyak serta memadati seluruh ruang kota, dapat membuat
pencemaran lingkungan, becana alam dan banyaknya tindak kriminal karena
tuntutan ekonomi yang terus di hantui. Upaya pemerintah dalam menangani maslah
yang belum bisa diselesaikan hingga kini dengan meledaknya angka penduduk
Indonesia saat ini dengan cara perencanaan program KB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar