Selasa, 18 April 2017

ORANG MISKIN BOLEH SAKIT



ORANG MISKIN BOLEHKAH SAKIT???
OLEH : DINI LINDA ARYANTI


            “Orang miskin bolehkah sakit???”
Ini ungkapan yang mungkin pernah kita dengar untuk orang miskin. Kasus kurangnya pengobatan yang melayani orang miskin mungkin belum bisa dilakukan dengan cara yang optimal. Ini disebabkan karena kurangnya biaya yang tidak dimiliki rakyat bawahan. Orang hanya memandang sebelah mata tentang kasus yang sering kita jumpai ini. Dengan pertumbuhan penduduk yang begitu padat di Indonesia, menyebabkan banyaknya rakyat miskin sehingga pelayanan mereka tentang pengobatan sering tebengkalai. Sangat tidak adil bagi mereka yang sangat berkekurangan. Pelayanan yang lamban ini menyebabkan banyaknya nyawa miskin yang hilang tanpa adanya penanganan. Maka dari konsep tersebut muncullah pameo “Orang miskin dilarang sakit”. Sungguh miris. Bagai langit dan bumi yang sangat berjauhan. Seperti si kaya dan si miskin yang diperlakukan sangat jauh berbeda.
Janji-janji pemerintah saat berkampanye di depan rakyat Indonesia hanya omong kosong. Nyataya hingga kini masih begitu banyak lambatnya penanganan yang di tangani pihak rumah sakit kepada rakyat miskin. Mungkin yang kita ketahui saat ini sudah banyak rumah sakit yang menerima jasa Jaminan Kesehehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) miskin, tetapi faktanya ada beberapa rumah sakit provinsi yang belum bisa menerima jasa seperti itu. Hal ini disebabkan karena “Ada Uang Ada Barang”. Semboyan itu sudah tak asing di telinga kita. Benar saja jika pelayanan yang baik di lakukan dengan cara yang baik pula. Dalam hal ini yaitu uang.
Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya tanpa adanya ketergantungan dengan status sosial ekonominya. Berbagai cara di lakukan masyarkat untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi orang miskin. Akan tetapi, dalam sistem pembiayaan dimana dilakukan pembiayaan pada masyarakat atau pemerintah sebelum sakit.
Padatnya pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini banyak berdampak kepada rakyat. Rakyat miskin terdesak melakukan pencurian demi mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan membeli secanting beras. Gedung-gedung bertingkat, luasnya area kebun kelapa sawit, warnet-warnet berserakan, mall-mall bertebaran, orang-orang berlomba membuka warung-warung demi mencukupi kebutuhan sehingga lahan kosong sulit ditemukan dengan tidak seimbangnya pertumbuahn penduduk di Indonesia yang menyebabkan banyaknya pengangguran dimana-mana. Pengangguran disebabkan banyaknya penduduk serta sempitnya lahan pekerjaan. Orang miskin yang terhimpit oleh perekonomiannya banyak yang putus sekolah demi membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.


            Sebenarnya, program Jamkesmas dan Jamkesda adalah implementasi dari sistem yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di daerah-daerah. Pemerintah telah membayar premi untuk masyarakat miskin sehingga memberikan pelayanan yang berkualitas bagi peserta Jamkesmas dan Jamkesda. Tanpa menutup mata, diakui bahwa tindakan ini memberikan dampak yang begitu baik bagi banyak masyarakat yang kurang mampu tentang pembiayaan kesehatan ini dan dapat menyelamatkan banyak jiwa yaang terselamatkan. Dahulu masyarakat kurang mampu takut dan tidak berani untuk datang ke rumah sakit untuk memeriksakan penyakitnya dengan membayangkan mahalnya biaya yang akan mereka keluarkan. Namun kini masalah ini perlahan sudah tertanggulangi.
             Kehidupan manusia baik yang menyangkut kelahiran, kematian, pertumbuhan, mobilitas kepadatan, kualitas penduduk, jaminan kesehatan,dan lain-lain terjadi di lapisan antroposfer. Dengan mengetahui data-data kependudukan kita dapat memprediksikan banyak kepentingan baik dalam dunia perdagangan, industri, pendidikan, kesehatan, pariwisata, serta aktivitas sosial dan budaya, serta lainnya.
            Data kependudukan digunakan pemerintah sebagai pertimbangan dalam rangka menyusun kebijakan yang berkaitan dengan masalah sosial. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kemakmuran bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat wajib memberikan data kependudukan kita masing-masing secara benar dan objektif. Hal ini dimaksudkan agar data kependudukan yang terhimpun merupakan data yang objektif yang dapat dipedomani oleh pemerintah dalam penyusunan kebijakannya. Sebaliknya, apabila data kependudukan yang terhimpun merupakan data yang salah dan palsu, pemerintah dapat melakukan kesalahan dalam memprediksikan kebijakan terhadap masyarakat itu sendiri. Secara umum data-data kependudukan itu akan dihimpun sekurang-kurangnya setiap sepuluh tahun sekali dalam sensus penduduk.
            Walaupun sudah ada jaminan kesehatan lebih dari 105 juta penduduk miskin, namun sampai saat ini masih saja ada yang mengaku bahwa mereka belum memiliki surat Jaminan Kesehatan rakyat miskin. Ini menunjukkan bahwa belum tepatnya pendataan yang dilakukan di Indonesia sehingga masih ada yang mengaku bahwa belum terdaftar dalam Jaminan Kesehatan bagi rakyat kurang mampu. Ataukah banyak rakyat miskin di Indonesia???
            Kebijakan pemerintah melalui program Keluarga Berencana serta program kependudukan dunia dalam mengupayakan pertumbuhan penduduk nol (zero population growth). Kebijakan ini merupakan suatu pola pikir yang biajaksana agar di bumi ini tidak memiliki penduduk yang banyak atau padatnya manusia di muka bumi (over population) Perkembangan dapat dikelakkan dengan aktivitas pembatasan penduduk dengan memiliki prinsip “Dua Anak Cukup”. Dengan memprogram sistem tersebut maka di Indonesia tidak akan memiliki penduduk yang berlebihan dan masih memiliki lahan yang luas untuk lahan pertanian bukan lahan yang dibangun untuk kepentingan beberapa orang saja.


            Indonesia adalah negara yang memiliki popolasi manusia yang cukup padat dan banyak setelah Amerika Serikat. Penduduk yang banyak membuat kebutuhan sumber daya alam juga akan semakin banyak. Namun di Indonesia pengolahan sumber daya alam hanya saja menjadi bayangan untuk dapat kita nikmati. Banyak nya sumber daya alam Indonesia yang kita ekspor keluar negeri menyebabkan masyarakat Indonesia kekurangan sumber daya alam tersebut. Misalnya saja beras. Indonesia merupakan negara pemasok beras terbesar terhadap Thailand. Padahal Indonesia sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai buruh tani. Sungguh disayangkan.
            Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang rumit untuk diatasi. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak yang luas di lahan yang kosong kini semakin sempit seperti daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, dan penyediaan sumber daya alam dal lain sebagainya. Keduanya tidak dapat dipisahkan demi menjaga keseimbangan alam agar tidak rusak.
            Jumlah penduduk yang tinggi, membuat daerah atau lahan semakin sempit. Banyak nya penduduk yang sembarangan terhadap permasalahan lingkungan menyebabkan terjadinya bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, hujan badai, gempa bumi dan lain sebagainya. Hal ini bisa saja terjadi jika masyarakat tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan disekitarnya.
            Jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Program KB yang di rancangkan pemerintah kini mulai berjalan dengan baik. Namun, masih saja jumlah penduduk di Indonesia terus saja mengalami kenaikan yang sangat drastis dri tahun ke tahun. Dengan keluarnya Surat Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1970, Lembaga Keluarga Berencana diubah menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang merupakan lembaga resmi pemerintah. BKKBN berfungsi melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan program secara nasional. Program KB bertujuan untuk menurunkan laju pertumbuhan, memperbaiki kesehatan ibu dan anak, mempermudah sikap orang tua dalam bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, baik dalam pemberian makan, kesehatan, maupun pendidikan serta memperbanyak kesempatan atau waktu khususnya bagi wanita untuk melakukan kegiatan lain.
Faktor-faktor yang menambah jumlah penduduk adalah kelahiran dan pendatang (imigrasi), sedangkan faktor-faktor yang mengurangi jumah penduduk adalah kematian dan emigrasi. permasalahan yang muncul terkait jumlah penduduk yang banyak adalah kurangnya penyediaan lapangan pekerjaan. Kebutuhan menuntut mereka untuk dapat bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat lebih senang begantung pada mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini tentu saja dapat membuat banyak nya para pengangguran.
Pengangguran yang berlimpah menyebabkan banyaknya kejahatan yang mulai menjamur dimana-mana. Tak jarang juga ada pedagang makanan pinggir jalan yang menjajakan makanan nya yang mengandung bahan kimia yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh secara terus menerus. Tuntutan ekonomi yang terus menghantui, mengharuskan mereka untuk berbuat curang dalam berbinis atau berusaha dalam melakukan pekerjaan tersebut. Tingginya angka pengangguran mengahalalkan banyak cara masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan. Pengangguran yang tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan semakin tinggi. 
Ibukota Jakarta Indonesia contohnya. Kemacetan adalah hal yang sudah biasa kita lihat di televisi. Meningkatnya kepadatan penduduk dan bertambahnya jumlah kendaraan baik sepeda motor atau kendaraan roda empat cukup banyak menyumbang polusi yang membumbung di udara. Hal ini menjadikan udara tercemar dan banyak nya jumlah penduduk di Jakarta maka jumlah sampah makin menumpuk pula. Penyakit banyak menjamur dimana-mana. Lingkungan tercemar, banjir melanda saat musim hujan, dan kurangnya daerah resapan air di Jakarta menyebabkan ibukota Jakarta sudah tidak asri lagi lingkungannya untuk di hirup karena jika di hirup akan menyebabkan sesak nafas.
Kerusakan lingkungan yang dilakukan manusia jauh lebih besar dampaknya dibandingkan dengan kerusakan alam yang disebabkan oleh proses alam itu sendiri. Kerusakan lingkungan yang disebankan oleh manusia berupa pencemaran lingkungan, penebangan pohon di hutan secara liar, dan lain sebagainya. Limbah-limbah yang dibuang baik dalam bentuk cair maupun dalam bentuk padat, tentunya akan merusak lingkungan disekitarnya jika melebihi ambang batas. Penebangan hutan secara ilegal untuk keperluan industri, lahan perkebunan, dan kebutuhan lainnya akan mnimbulkan kerusakan lingkungan yang luar biasa. Karena jika pohon-pohon di tebang maka daerah resapan air akan berkurang dan akan terjadi bencana alam berupa banjir dan tanah longsor dan terancamnya kepunahan flora dan fauna.
Masalah mengenai kepadatan penduduk dengan lingkungan hidup sangatlah tidak dapat di pisahkan. Karena jumlah penduduk yang dapat membangun negara yang baik maka akan memberikan dampak yang baik pula pada lingkungan disekitarya jika penduduk tersebut sadar akan pentingnya lingkungan bagi tempat tinggal dan tempat pencarian lahan pekerjaan bagi mereka semua.
Bumi ini diwariskan dari nenek moyang kita untuk anak cucu selanjutnya agar dapat menikmati lingkungan atau bumi dengan baik.   Oleh karena itu kemajuan pembangunan sangat diharapkan untuk membentuk kehidupan penduduk dan masyarakat yang baik.
Masyarakat kurang mampu sebaiknya melakukan sedikit perubahan dengan mencari pekerjaan yang baik dengan memiliki kemampuan yang baik pula agar mendapatkan penghasilan yang lebih untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup nya. Dari pendidikan, kesehata, makanan, minuman, dan lain sebagainya untuk menuju masyarakat  yang madani.
Pertumbuhan jumlah penduduk di negara berkembang jauh lebih pesat dibandingkan di negara maju. Negara maju memiliki kualitas pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan negara berkembang. Banyak penduduk Indonesia yang rela pergi keluar negeri untuk melakukan pengobatan yang memilki  kualitas pelayanan yang jauh lebih baik di bandingkan dengan negara berkembang di negara sendiri misalnya. Mereka mencari pelayanan yang lebih baik agar mendapatkan kesehatan yang cepat membaik. Tidak hal nya di Indonesia yang melululantakkan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan yanag walaupun belum dilakukan secara optiamal. Mereka percaya bahwa mereka bisa sembuh dengan penanganan yang baik walaupun di dalam negeri mereka sendri. Sangat memprihatinkan.
Pelayanan yang kurang baik, sarana dan pra sarana yang tidak memadai di rumah sakit bagi rakyat kurang mampu sangatlah di sayangkan. Mereka terbaring di lantai, di biarkan oleh petugas rumah sakit hingga akhirnya nyawa pun hilang, terbujur kaku di atas lantai dengan tubuh telah menjadi dingin.
Indonesia di kenal penduduk luar negeri adalah masyarakat yang ramah, murah senyum, dan suka menolong. Namun tidak sebanding yang terjadi di rumah sakit seperti ini. Mungkin di antara kalian sudah pernah mendengar ada kasus rakyat miskin yang tidak mendapatkan pelayanan yang kuang baik di sebuah rumah sakit. Mereka rela menunggu berhari-hari demi bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
Jumlah penduduk yang meningkat banyak serta memadati seluruh ruang kota, dapat membuat pencemaran lingkungan, becana alam dan banyaknya tindak kriminal karena tuntutan ekonomi yang terus di hantui. Upaya pemerintah dalam menangani maslah yang belum bisa diselesaikan hingga kini dengan meledaknya angka penduduk Indonesia saat ini dengan cara perencanaan program KB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar