Sepatu
Kayu
Hari
ini sama seperti biasanya,dimana saat pulang sekolah tiba aku melepaskan kedua
sepatuku agar bisa tahan lebih lama. Beginilah nasibku yang hanya seorang anak
buruh tani dan hanya diperlukan saat musim panen saja. Aku mengerti dengan keadaan
kedua orang tua ku saat ini. Demi melanjutkan pendidikan, aku mencari baju-baju
bekas para pelajar yang sudah tidak digunakannya lagi dan begitu pula dengan
sepatu-sepatu yang ku ambil dari tempat pembuangan sampah yang masih bisa ku
pakai untuk sekolah.
Terus
berlanjut seiring berjalannya waktu, kini aku menginjak kelas 3 SMA. Dengan
sepatu dan baju bekas aku tidak malu karena itu bukti nyata bahwa aku adalah
anak dari keluarga yang tidak mampu. Sepatu yang sudah jebol dan kini jempol
kaki ku saja sudah keluar. Bagaimana mungkin aku bisa membuat sepatu ini tahan
lebih lama???. Aku berusaha, dari sepatu yang jebol itu. Kini aku jahit dengan
kain berwarna hitam dan ku tempelkan pada bagian yang jebol itu pula.
Lama
kelamaan aku berpikir dan ingin mengubah
nasibku yang terus begini agar nasib kami berubah. Mungkin saja dengan membuat
sepatu dalam benak ku berpikir, saat jam istirahat sekolah di samping kelas. Sepatu ku jebol itu dikarenakan aku lupa melepasnya
saat pulang sekolah, dan sepatuku yang sudah kritispun akhirnya jebol. Aku malu
kepada teman-taman karena sejak awal aku masuk sekolah dan kini hampir lulus
pun sepatu itu belum ganti. Aku berpikir dan terus merenung.
Usai
pulang sekolah, aku mulai membuat sepatu karena ide yang muncul dari pikiran
bahwa sepatuku sudah tidak layak pakai. Aku mulai membuat 1 pasang sepatu berbahan kan perca bekas dan
potongan kayu beukuran 5 cm dan panjang sekitar 15 cm untuk permukaan pada telapak
kaki dan ku ukir sesuai ukuran kakiku. Ku buat dan terus ku buat,bahwa aku
yakin aku pasti bisa. Hingga larut malam akhirnya usahaku berhasil dan sepatu
unik itu pun jadi. Ku pakai kesekolah dengan gaya yang seperti biasanya.
Salah
seorang temanku tetarik dengan gaya sepatuku yang unik ini. Dia bertanya
bagaimana bisa aku membuat sepatu seunik ini???. Hal yang tak biasa baginya dan
dia memesan 1 pasang sepatu unik yang aku buat dan ku pakai ke sekolah. Aku pun
tak menyangka ada seseorang tean yang tertarik dengan sepatu unik berbahan
bekas ini.kegagalan pun sering menghampiri. Kayu yang sulit di dapat,
bahan-bahan kain perca menarik susah untuk dicari. Tapi aku terus berjuang agar
tekad dan keyakinanku bahwa aku yakin dan bisa mengubah hidup ini.
Berlarut-larut hingga malam dan ku
tekuni agar usahaku berhasil.
Hari
terus berganti, hampir seluruh siswa SMA yang ku tempati ikut serta memesan
sepatu yang ku buat ini baik pria maupun wanita. Hasil dari penjualan sepatu
bisa membutku membeli sepeda agar aku kesekolah tidak lagi berjalan kaki,serta
aku bisa membeli pakaian sekolah baru.
Kini
aku yang telah lulus sanggup membuka toko sepatu miikku sendiri dengan hasil
pendapatan yang lumayan serta bisa membuat nasib keluargaku berubah. Dengan
hasil penjualan sepatu kayu yang unik ini menghasilkan laba sebesar 7 juta
perbulan. Teman-teman semasa SMA dulupun masih banyak yang memesan sepatu
miliku ini. Kini usahaku semakin sukses dengan memiliki karyawan-karyawan yang
tidak pernah mengecam pendidikan semasa
mereka inigin bersekolah. Aku ingin berbagi pengalaman kepada mereka bahwa
bukan hanya orang yang memiliki jabatan tinggi saja yang bisa sukses, tapi
orang yang tidak mampu sekalipun bisa mengubah nasib orang itu sendiri, asalkan
ada kemauan untuk berubah, kerja keras, kesabaran, dan bedoa pastinya seiring
berjalan nya proses dimana suatu saat akan berakhir dengan kata sukses.
KARYA DINI LINDA ARYANTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar