Selasa, 25 April 2017

KOROSI



KOROSI
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Korosi
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi pada loga sebagai berikut.
a)      Kelembapan udara.
b)      Elektrolit.
c)      Zat terlarut pembentuk asam.
d)     Adanya O2.
e)      Lapisan pada permukaan logam.
f)       Letak logam dalam deret potensial reduksi (deret volta).
g)      Suhu.

2. Cara Pencegahan Korosi
1)      Perlindungan Mekanis.
Perlindungan mekanis yaitu perlindungan yang dilakukan agar permukaan logam tidak berhubungan atau bersentuhan langsung dengan udara. Perlindungan mekanis dapat dilakukan dengan cara pengecatan logam serta melapisi logam dengan minyak, oli, pelumas, atau logam yang lebih mudh teroksidasi (harga E° nya kecil). Logam juga dapat dicampur dengan logam lain (alloy). Misalnya stainless stell.

2)      Perlindungan Elektrokimia.
Perlindungan elektrokimia bertujuan mencegah terjadinya korosi elektrolitik (reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam). Perlindungan elektrokimia disebut juga perlindungan katode (proteksi katodik) atau pengorbanan katode (anodizing). Caranya dengan menghubungkan logam pelindung, yaitu logam yang lebih tidak mulia (E° nya lebih kecil).

Senin, 24 April 2017

MAKROMOLEKUL



MAKROMOLEKUL
            Makromolekul merupakan senyawa berukuran besar karena terdiri atas gabungan beberapa senyawa yang lebih sederhana. Pembahasan makromolekul dibedakan menjadi dua, yaitu polimer dan maromolekul dalam tubuh (protein, karbohidrat, dan lemak). 


  1. Polimer

Polimer merupakan senyawa yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah unit molekul kecil (monomer). Polimer digolongkan menurut sifat-sifat tertentu.
Berdasarkan asalnya, polimer dibagi menjadi polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam yaitu polimer yang tersedia di alam secara alami dan berasal dari makhluk hidup. Polimer buatan (sintetis) yaitu polimer yang tidak terdapat di alam dan hanya diperoleh dengan cara sintetisdalam reaktor di industri kimia.
Berdasarkan reaksi pembentukannya, polimer dibedakan menjadi polimer dari reaksi polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer berikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari satu jenis atau lebih monomer dengan melepas molekul kecil seperti H2O, NH3, dan HCl.
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi homopolimer dan kopolimer. Homopolimer merupakan polimer berbentuk linear yang tersusun atas monomer sejenis. Contohnya protein, PVC, karet alam, dan polistirena. Kopolimer merupakan polimer yang tersusun atas monomer yang berlainan jenis. Contohnya nilon, tetoron dan polietilen tereftalat.
Berdasarkan sifat terhadap suhu tinggi, polimer dibedakan menjadi termoplastik, thermosetting dan elastomer. Termoplastik merupakan polimer yang tidak tahan terhadap panas, dapat direnggangkan, fleksibel, mempunyai ikatan silang dan dapat di cetak berulang-ulang. Contoh polietilena, PVC, dan polpropilena. Thermosetting merupakan polimer yag tidak tahan panas, kaku dan tidak fleksibel, mempunyai ikatan silang dan tidak larut dalam pelarut apapun. Contoh bakelit dan polyester. Elastomer erupaan polimer yang bersifat elastic (mudah direnggangkan). Contoh karet sitetis SBR.

 2. Karbohidrat, Protein dan Lemak.


a)      Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O serta mempunyai rumus umum Cn(H2O)m. karbohidrat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
1.      Monosakarida
Merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat yang lain. Contoh monosakarida yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa.

2.      Disakarida
Merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus –OH dengan melepaskan molekul air. Contoh diskarida yaitu sukrosa, laktosa dan maltosa. 

 3.      Polisakarida
Merupakan polimer alam yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Contoh polisakarida yaitu selulosa, glikogen dan amilum.


  • Reaksi-reaksi pada karbohidrat sebagai berikut.

1.      Uji gula pereduksi (karbohidrat kecuali sukrosa, amilum dan selulosa) dengan pereaksi :
a.       Fehling menghasilkan endapan merah bata (Cu2O)
b.      Tollens menghasilkan cermin perak.
2.      Uji Seliwanof terhadap fruktosa, sukrosa, galaktosa dan arabinose menghasilkan warna jingga. Uji selliwanof untuk membedakan glukosa dengan fruktosa. Fruktosa bereaksi positif apabila dengan menghasilkan warna merah, sedangkan glukosa tidak memberikan warna merah.
3.      Reaksi hidrolisis.
a.       Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
b.      Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
c.       Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa.
4.      Uji karbohidrat
a.     Pereaksi Molisch, ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu dibagian bawah tabung.
b.   Uji polisakarida menggunakan iodin. Uji amilum akan menghasilkan warna biru. Uji glikogen akan meghasilkan warna merah kecoklatan, dan uji dekstrin menghasilkan warna merah anggur.
Beberapa kegunaan karbohidrat sebagai berikut.
1)      Sumber energi utama bagi tubuh.
2)      Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
3)      Membantu penyerapan kalsium.
4)      Membantu metabolism lemak.
5)      Melancarkan pencernaan.

b)      Protein
Protein merupakan senyawa polimer (poliamida) dengan monomernya berupa asam amino. Adanya protein dalam suatu bahan makanan dapat diketahui melalui beberapa uji berikut.
1.  Uji Biuret, untuk menguji adanya ikatan peptide,ditandai dengan terjadinya perubahan warna merah muda sampai ungu.
2.    Uji Xantropoteat, untuk mengetahui adanya int benzene dalam protein, ditandai dengan terjadinya warna kuning hingga jingga.
3.    Uji millon, untuk menguji adanya asam amino dengan gugus fenil dalam protein, ditandai dengan terjadinya cincin berwarna merah.
4.  Uji belerang, untuk mengetahui adanya belerang dal protein. Pereaksi yang digunakan adalah timbal (II) nitrat atau timbal (II) asetat. Uji akan positif jika terbentuk endapan hitam dari PbS.
    
                 Protein mempunyai peranan penting bagi tubuh sebagai berikut.
1.      Sebagai biokatalis pada proses metabolisme
2.      Pengangkut oksigen ke sel.
3.      Makanan cadangan.
4.      Penggerak otot.
5.     Pelindung jaringan dibawahnya dan pelindung terhadap mikroorganisme pathogen.
6.      Pengatur aktivitas seluler (hormon).
7.      Sebagai zat pembangun.
8.      Menjaga keseimbangan pH cairan tubuh.

c)      Lemak
   Lemak atau lipid adalah senyawa biomolekul tidak larut dalam air, serta dibedakan menjadi trigliserida, fosfolipid, steroid, dan lipoprotein. Berdasarkan sifatnya, trigliserida dibedakan dalam penyebutan yaitu lemak dan minyak. Disebut lemak jika pada suhu kamar berwujud padat dan disebut minyak jika pada suhu kamar barwujud cair.
Lemak tersusun atas asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap, sementara minyak tersusun atas asam lemak tidak jenuh, karena berpotensi mengakibatkan jantung oroner dan hipertensi.
Keguaan lemak diantaranya sebagai sumber energi cadangan, komponen struktural penyusun membrane, sebagai pelarut vitamin dan hormone, melindungi organ tubuh dan menjaga suhu tubuh.



Kamis, 20 April 2017

SPC



STANDART PLATE COUNT
Syarat :

  1. Jumlah koloni yang dihitung per cawan antara 30-300 koloni. 
  2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan satu kumpulan koloni yang dihitung jumlahnya ebagai satu koloni. 
  3. Satu deretan rantai koloni yang membentuk garis tebal dihitung sebagai satu koloni.
Dengan aturan sebagai berikut.

  1. Hasil yang di laporkan hanya terdiri dari dua angka yaitu angka pertama dan angka kedua. Jika angka ketiga sama atau lebih besar dari lima maka dilakukan pembulatan satu angka lebih tinggi. 
  2. Jika semua pengenceran menghasilkan koloni kurang dari 30 maka koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. 
  3. Jika semua koloni pada tingkat pengenceran lebih dari 300 maka yang dihitung adalah tingkat pengenceran tertinggi. 
  4. Jika cawan dari 2 tingkat pengenceran menghasilkan jumlah koloni antara 30 ke 300. Perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran adalah lebih kecil atau sama dengan 2 maka tentukan rata-rata kedua nilai dengan memperhitungkan tingkat pengenceran. Jika perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah lebih besar dari 2 maka yang dilaporkan hanya hasil terkecil. 
  5. Jika digunakan 2 cawan petri atau duplo per pengenceran, data yang diambil harus dari dua cawan tersebut tidak boleh diambil dari salah satunya.