Rabu, 03 Mei 2017

PEREMAJAAN DAN TRANSFER MIKROBA



PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

PEREMAJAAN DAN TRANSFER MIKROBA
                       
                             Nama               : DINI LINDA ARYANTI 
        NIM                : J1A116004 
    Kelompok       : II ( dua ) 
 Shift                : II (dua)
                                 Asisten            : 1. Ika Gusriani, S.TP ., MP 
                                        2. Haryati, S. Si



Nilai Laporan
Tanggal Terima Laporan dan Paraf Asisten




JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017


BAB I
PENDAHULUAN 
 1.1 Latar Belakang
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Cara isolasi bakteri dilakukan dengan metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture).
Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptis untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan. Teknik aseptis sangat diperlukan pada saat memindahkan biakan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Penggunaanya teknik aseptis mencegah terjadinya kontaminasi dengan biakan yang mungkin bersifat patogen.
Mikroba atau mikroorganisme dapat tumbuh dalam suatu media biakkan hanya berkisar 3-5 hari saja. Maka dari itu, praktikum mengenai peremajaan dan transfer mikroba ini dilakukan agar mikroba dapat memperpanjang umurnya.

1.2  Maksud dan Tujuan
·        Agar memudahkan mikroba hidup kembali atau memperpanjang umur mikroba.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu fungsi agar – agar yaitu peranannya sebagai media kultur bakteri dan jamur. Agar yang dipergunakan untuk pembuatan media kultur terutama kultur bakteri adalah agar murni yang harus memenuhi persyaratan tertentu. Penambahan agar ke dalam media kultur akan berpengaruh terhadap kondisi fisik dan kimia media yang disebabkan oleh  sifat fisik dan sifat kimia agar. Agar – agar untuk pertumbuhan bakteri diharapkan masih tetap bersifat cair bila didinginkan hingga suhu 42°C dan tetap kuat bila digunakan pada suhu 37°C, yaitu suhu inkubator (Winarno, 1990).
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture) ( Buckle,1998).
Menurut Plezar tahun 2006, pengembangbiakan dalam cawan petri ada beberapa metode, yaitu:
1.      Metode Cawan Gores (Steak Plate)
Prinsip metode ini yaitu mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara ini dilakukan dengan membagi 3-4 cawan petri. Ose steril yang telah disiapkan diletakkan pada sumber isolat, kemudian menggoreskan ose tersebut pada cawam petri berisi media steril. Goresan dapat dilakukan 3-4 kali membentuk garis horisontal disatu cawan. Ose disterilkan lagi dengan api bunsen setelah kering ose tersebut digunakan untuk menggores goreskan sebelumnya pada sisi cawan kedua. Langkah ini dilanjutkan hingga keempat sisi cawan tergores.
2.      Metode Cawan Sebar (Spred Plate)
Teknik spread plate (lempeng sebar) adalah suatu teknik didalam menumbuhkan mikroorganisme didalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau menghapuskanya diatas media agar yang telah memadat. Sedangkan pour plate kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada bagian permukaan media agar.

3.      Teknik Dilusi (Pengenceran)
Tujuan dari teknik ini adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya kedalam air, sehingga lebih mudah penanganannya. Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam akuades steril. Teknil dilusi sangat penting dalam analisa mikrobiologi. Karena hampir semua metode penelitian dari penghitungan jumlah sel mikroba menggunakan teknik ini, seperti: TPC ( Total Plate Counter)
Menurut Rusdimin tahun 2003, ada beberapa metode dalam teknik inokulasi yaitu :
a.      Pour Plate atau Shake Culture
Beberapa ml suspensi bakteri dicampur dengan mediaum yang masih cair (belum membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan untuk mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat pada contoh. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.
b.      Streak Plate atau Culture
Ujung kawat inokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau digoreskan dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan petri sampai meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores.                                                                     
  1. Slant Culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secara zig-zag pada permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen.
Teknik aseptis adalah suatu metode atau teknik didalam memindahkan atau menstranfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur. Teknik transfer aseptis ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur microbial yang harus diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi (Pelzcar, M.J. Chan, 2007).




BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun praktikum ini dilakukan pada :
Hari dan Tanggal        : Rabu, 19 April 2017
Waktu                         :  Pukul 10:00-12:00 WIB
Tempat                        : Laboratorium Biologi lantai 1 ruang B104 Fakultas Teknologi   Pertanian, Pondok Meja Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
            Adapun alat dan bahan yang diperlukan selama proses praktikum ini, dengan peralatan yang diperlukan antara lain :
                                                   
A.    Alat :                                                             
B. Bahan :
1. Media NA.
2. Alkohol 70%
3. Media biakan.
4. Aluminium foil.
5. Kapas.
6. Plastik wrap.

1.      Autoklaf.
2.      Tabung reaksi.
3.      Cawan petri.
4.      Bunsen.
5.      Jarum ose.
6.      Rak tabung reaksi.
7.      Hot plate.



3.3 Skema Kerja.
1.      Sterilkan alat dan bahan. Sterilkan alat di dalam oven dengan suhu 180°C selama 1-2 jam. Sterilkan bahan di dalam autoklaf dengan suhu 121°C selama 15 menit.
2.      Tuangkan media NA ke dalam 2 tabung reaksi sebanyak 5-8 ml.
3.      Tuangkan media NA ke dalam 2 cawan petri sampai merata di permukaan.
4.      Tunggu sampai media memadat.
5.      Pilihlah bakteri dari media yang sudah ditumbuhkan (inokulasi).
6.      Pindahkan bakteri ke media baru dengan cara goresan langsung menggunakan jarum ose.
7.      Tutup cawan petri atau tabung reaksi menggunakan plastik wrap.
8.      Beri label pada cawan petri atau tabung reaksi.
9.      Inokulasikan selama 3 hari.
10.  Amati hasil pengamatan dan catat hasil yang diperoleh.

                                                             

                                                                        BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Adapun data hasil pengamatan dalam praktikum mikrobiologi dasar mengenai peremajaan dan transfer mikroba yaitu dapat dilihat pada tabel berikut.
1. Tabel hasil pengamatan bakteri pada cawan petri menggunakan metode goresan kuadran langsung.
No
Tempat
Warna Yang Terbentuk
Jumlah Bakteri
Permukaan Bakteri
Form
Elevansi
Margin

  1.  
Cawan petri I
Ungu dan kuning
2 bakteri
Irregular
Raised
Undulate

  1.  
Cawan petri II
Ungu dan kuning
2 bakteri
Irregular
Raised
Undulate


2.   Tabel hasil pengamatan bakteri pada tabung reaksi menggunakan metode agar miring kuadran langsung.
No
Tempat
Warna Yang Terbentuk
Jumlah Bakteri
Permukaan Bakteri
Form
Elevansi
Margin

  1.  
Tabung reaksi I
Ungu dan kuning
2 bakteri
Irregular
Umbonate
Undulate

  1.  
Tabung reaksi II
Ungu dan kuning
2 bakteri
Irregular
Umbonate
Undulate


4.2 Analisa Hasil
            Berdasarkan data hasil pengamatan peremajaan dan transfer mikroba pada cawan petri dan tabung reaksi didapatkan bahwa pada cawan petri I dan cawan petri II menghasilkan warna ungu dan kuning pada media yang telah diinokulasikan menggunakan jarum ose dengan metode goresan kuadran langsung dengan bentuk permukaan form nya irregular, sudut elevansi nya raised dan margin nya undulate. Berdasarkan warna yang dihasilkan didapatkan bahwa adanya warna ungu dan kuning pada media. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan warna tersebut berarti terdapat 2 bakteri yang tumbuh pada media cawan petri yang baru.
            Pada tabung reaksi I dan tabung reaksi II menghasilkan warna ungu dan warna kuning pada media yang telah diinokulasikan di dalam inkubator menggunakan jarum ose dengan metode agar miring dengan bentuk form nya irregular, sudut elevansi nya umbonate dan margin nya undulate. Pada tabung reaksi ini juga menghasilkan 2 warna yang berbeda yang menunjukkan adanya 2 bakteri yang tumbuh pada media yang telah diinokulaskan tersebut.


4.3 Pembahasan
Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Dalam praktikum ini, bakteri memerlukan lingkungan dan medium yang berisi zat hara untuk pertumbuhan sel, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan  yang sesuai dengan mikroorganisme. Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba dalam bentuk padat, semi padat, dan cair dan yang digunakan dalam praktikum adalah medium padat yaitu agar. Agar digunakan sebagai media karena tidak dapat diuraikan oleh mikroba. Media yang digunakan dalam praktikum adalah NA karena yang akan dibiakkan adalah bakteri.
Pada cawan petri, praktikan menggunakan metode gores langsung dengan cara menuangkan media ke dalam cawan petri dan mengambil suspensi menggunakan jarum ose steril yang telah dipijarkan dengan api pada bunsen. Kemudian praktikan menggoreskan suspensi pada media yang telah memadat di cawan petri secara zig-zag.
Pada tabung reaksi, paktikan menggunakan metode agar miring dengan cara memasukkan media ke dalam tabung reaksi sebanyak 5-8 ml dan memiringkannya sekitar 15°, setelah media padat kemudian praktikan mengambil suspensi menggunakan jarum ose steril yang telah dipijarkan api pada bunsen dan kemudian menggoreskannya pada tabung reaksi baru secara zig-zag.
Hasil yang didapatkan pada cawan petri setelah 3 x 24 jam yaitu terdapat 2 warna yang berbeda di sekitar goresan. Warna yang terlihat yaitu ungu dan kuning. Hal ini menunjukkan adanya 2 bakteri yang tumbuh pada cawan petri berdasarkan warna yang terbentuk. Hasil pengamatan form pada cawan petri yaitu irregular, sudut elevansinya raised dan marginnya undulate.
Sedangkan pada tabung reaksi juga didapatkan hasil yang sama. Adanya 2 warna yang terbentuk yaitu ungu dan kuning menunjukkan adanya 2 bakteri yang tumbuh pada media yang telah diinokulasikan. Hasil pengamatan pada tabung reaksi yaitu form nya irregular, sudut elevansinya umbonate dan marginnya undulate.
Dalam melakukan penggoresan baik dalam cawan petri maupun pada tabung reaksi hanya dibutuhkan ketelitian dan kemahiran praktikan karena metode gores tidak dibutuhkan kelebihan khusus. Hanya saja jika sering berlatih maka praktikan akan mudah melakukan praktikum menggunakan metode gores tersebut.  
Dalam melakukan praktikum ini semua alat dan bahan serta praktikan harus dalam kodisi yang aseptis agar menghindari terjadinya kontaminasi dan memperkecil pertumbuhan dan perkembangan mikroba secara berlebihan karena mikroba dapat tumbuh dimana saja.



BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
  1. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni.
  2. Peremajaan dan transfer mikroba bertujuan untuk memperpanjang umur mikroba karena mikroba hanya dapat hidup dalam media sekitar 3-5 hari.
  3. Teknik aseptis sangat diperlukan pada saat memindahkan biakan dari suatu tempat ke tempat lainnya karena mencegah terjadinya kontaminasi bersifat patogen.
  4. Pada praktikum dilakukan metode gores pada cawan petri dan metode agar miring pada tabung reaksi.
  5. Sudut kemiringan tabung reaksi yaitu sekitar 15°.
  6. Media yang dituangkan ke dalam tabung reaski sebanyak 5-8 ml.
  7. Terdapat 2 bakteri yang tumbuh pada tiap cawan petri dan tabung reaksi berdasarkan warna yang terlihat yaitu ungu dan kuning.
  8. Pengamatan melihat bentuk permukaan form nya, sudut elevansinya, serta margin nya.
  9. Waktu pengamatan dilakukan setelah media diinkubasi selama 3 x 24 jam.
  10. Semakin sedikit bakteri yang tumbuh pada media, maka kerja paktikan sudah aseptis.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum peremajaan dan transfer mikroba mengerjakannya harus teliti dan sangat hati-hati agar bakteri yang akan diremajakan kembali dapat memperpanjang umurnya. Dalam menggoreskan bakteri ke dalam cawan petri dan tabung reaksi yang baru mengerjakannya harus perlahan agar media NA tidak ikut terangkat ke jarum ose karena metode gores kuadran langsung dibutuhkan ke cakapan dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA
Buckle K.A 1998. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang
Pelczar, Chan. 2007. Elements Of Microbiology. Mc Graw Hill Book Company. New York
Plezar. 2006. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press
Rusdimin. 2003. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT. Gramedia
Winaarno, F.G. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

LAMPIRAN
Gambar 2
 
 


Gambar 1
 
Gambar 3
 
Gambar 5
 
Gambar 4
 
Gambar 6
 
 


Gambar 8
 
Gambar 9
 
Gambar 7
 
 



Gambar 12
 
Gambar 11
 
Gambar 10
 
            
Gambar 15
 
Gambar 14
 
Gambar 13
 
                                   






Gambar 17
 
Gambar 16
 
               


          
Gambar 19
 
Gambar 18
 
 



KETERANGAN GAMBAR
  1. Penuangan media NA ke dalam cawan petri.
  2. Cawan petri yang berisi media NA yang ditunggu hingga memadat.
  3. Penuangan media NA ke dalam tabung reaksi.
  4. Bakteri yang akan diremajakan kembali yang berada dalam cawan petri.
  5. Beberapa jumlah bakteri yang berada dalam beberapa cawan petri yang berasal dari pengenceran dan penanaman mikroba dan dipilih salah satu untuk diremajakan kembali.
  6. 2 cawan petri dan 2 tabung reaksi yang berisi mdia NA cair yang ditunggu hingga memadat.
  7. Pemanasan jarum ose agar tetap steril.
  8. 2 cawan petri dan 2 tabung reaksi serta 1 cawan petri berisi bakteri yang akan diremajakan.
  9. Pengambilan bakteri menggunakan jarum ose steril pada cawan petri yang berisi media yang telah ditanamkan bakteri.
  10. Proses penggoresan bakteri menggunakan metode kuadran langsung pada cawan petri yang berisi media NA baru dengan bantuan jarum ose.
  11. Proses penggoresan bakteri menggunakan metode agar miring pada tabung reaksi yang berisi media NA baru dengan bantuan jarum ose.
  12. 2 tabung reaksi berisi media NA baru yang telah memadat.
  13. Proses pembungkusan tabung reaksi mengguakan kapas, aluminium foil, dan plastik wrap.
  14. Proses pembungkusan cawan petri mengguakan kertas wrap.
  15. Cawan petri dan tabung reaksi yang diinkubasikan ke dalam inkubator.
  16. Hasil penggoresan kuadran langsung pada cawan petri I.
  17. Hasil penggoresan kuadran langsung pada cawan petri II.
  18. Hasil penggoresan kuadran langsung pada tabung reaski I.
  19. Hasil penggoresan kuadran langsung pada tabung reaski II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar